YOGYAKARTA – Apa itu aneurisma serebral? Ini adalah salah satu jenis aneurisma, yakni pembesaran pembuluh darah yang disebabkan oleh lemahnya dinding pembuluh arteri.
Aneurisma serebral termasuk masalah kesehatan yang umum terjadi. Sebagian besar kasus cerebral aneurysm tidak berbahaya, terutama jika ukurannya kecil.
Akan tetapi, aneurisma yang pecah dengan cepat menjadi mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis segera.
Mengenal Apa itu Aneurisma Serebral
Dikutip dari AI-Care, aneurisma serebral (juga dikenal sebagai aneurisma otak/aneurisma intrakanial) merupakan tonjolan atau pembesaran pemuluh darah di otak. Aneurisma sering terlihat seperti buah beri yang tergantung pada batang.
Disadur dari laman Mayo Clinic, para ahli menduga bahwa aneurisma otak terbentuk dan tumbuh karena darah yang mengalir melalui pembuluh darah memberikan tekanan pada area yang lemah pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat meningkatkan ukuran aneurisma otak. Jika tonjolan pembuluh darah di otak bocor atau robek, maka akan menyebabkan perdarahan di otak, yang dikenal sebagai stroke hemoragik.
Paling sering, aneurisma otak yang pecah terjadi di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak. Jenis stroke hemoragik ini disebut perdarahan subaraknoid.
Aneurisma serebral biasanya tidak menimbulkan gejala atau menyebabkan masalah kesehatan. Dalam banyak kasus, aneurisma otak ditemukan selama tes untuk kondisi lain.
Penyebab Aneurisma Serebral
Di atas telah disinggung bahwa aneurisma terjadi ketika dinding pembuluh darah di otak melemah atau menipis. Penyebab melemahnya dinding arteri di otak ini belum bisa dipastikan. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, di antaranya:
- Menderita tekanan darah tinggi
- Berusia lebih dari 40 tahun
- Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause
- Mempunyai riwayat cedera kepala
- Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
- Menggunakan narkoba, terutama kokain
- Kebiasaan merokok
- Memiliki keluarga dengan riwayat aneurisma otak
Gejala Aneurisma Serebral
Tonjolan pembuluh darah di otak yang masih berukuran kecil dan belum pecah sering kali tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, jika ukurannya membesar, penderita aneurisma serebral bisa mengalami berbagai keluhan, seperti:
- Nyeri di sekitar mata
- Mati rasa di salah satu sisi wajah
- Pusinhg dan sakit kepala
- Kesulitan berbicara
- Gangguan keseimbangan
- Sulit berkonsentrasi
- Penurunan daya ingat
- Gangguan pengelihatan
Sementara jika aneurisma di otak pecah atau robek, gejala yang muncul dapat berupa:
- Sakit kepala parah
- Pandangan kabur atau penglihatan ganda
- Mual dan muntah
- Lemah atau lumpuh di salah satu tubuh atau tungkai
- Sulit berbicara
- Sulit berjalan
- Kelopak mata turun
- Kejang
- Penurunan kesadaran
Cara Mencegah Aneurisma Serebral
Aneurisma serebral bisa dicegah dengan mengontrol tekanan darah. Jika memiliki keluarga dengan riwayat aneurisma otak, maka menjalankan gaya hidup sehat akan sangat membantu menurunkan risikonya.
BACA JUGA:
Rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berhenti merokok menjadi gaya hidup sehat yang dapat mencegah aneurisma serebral.
Demikian informasi tentang apa itu aneurisma serebral. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.