Bagikan:

JAKARTA - Vitamin dan mineral merupakan nutrisi esensial yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan dan mendukung berbagai fungsi biologis. Mengonsumsi vitamin setiap hari sangat penting untuk memperkuat sistem imun, meningkatkan energi, serta mencegah berbagai penyakit akibat kekurangan nutrisi.

Meskipun pola makan sehat tetap menjadi faktor utama dalam mencukupi kebutuhan gizi, ada kondisi tertentu yang membuat tubuh sulit menyerap nutrisi dari makanan secara maksimal. Oleh karena itu, suplemen dapat menjadi solusi bagi mereka yang memiliki kekurangan vitamin atau kondisi kesehatan tertentu.

Menurut laporan Medical Daily, efektivitas suplemen tidak hanya bergantung pada jenis yang dikonsumsi, tetapi juga pada cara serta waktu mengonsumsinya. Beberapa vitamin dan mineral memiliki sifat yang dapat berkompetisi dalam penyerapan tubuh, sehingga jika dikonsumsi bersamaan, manfaatnya bisa berkurang.

Pakar kesehatan Natalie Jurado, dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, menegaskan bahwa suplemen bukanlah pengganti pola makan sehat.

"Anda tidak dapat mengatasi pola makan yang buruk hanya dengan mengonsumsi suplemen, jadi pastikan Anda tetap makan sehat setiap hari," ujar Jurado seperti dikutip ANTARA.

Namun, jika dokter atau ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi suplemen, penting untuk memahami kombinasi vitamin dan mineral agar penyerapannya lebih efektif.

Ia menyarankan untuk memberi jeda setidaknya dua jam saat mengonsumsi kombinasi suplemen berikut:

  • Magnesium dan zat besi, karena keduanya dapat saling menghambat penyerapan.
  • Kunyit dan zat besi, karena kunyit dapat mengganggu penyerapan zat besi.
  • Vitamin C dan vitamin D, yang sebaiknya dikonsumsi secara terpisah agar penyerapannya lebih optimal.
  • Kalsium dengan magnesium atau zat besi, karena kalsium dapat menghambat penyerapan dua mineral tersebut jika dikonsumsi bersamaan.

Sebaliknya, ada beberapa kombinasi suplemen yang justru lebih efektif jika dikonsumsi bersama, antara lain:

  • Vitamin D, K2, dan magnesium, di mana magnesium membantu mengaktifkan vitamin D untuk penyerapan yang lebih baik.
  • Kolagen dan vitamin C, karena vitamin C membantu tubuh dalam mensintesis kolagen secara optimal.
  • Kunyit dan lada hitam, yang dapat meningkatkan penyerapan kunyit hingga 2000 persen.
  • Vitamin D dan makanan berlemak, karena vitamin D larut dalam lemak sehingga penyerapannya lebih efektif jika dikonsumsi dengan makanan yang mengandung lemak sehat.
  • Vitamin B6 dan magnesium, di mana vitamin B6 berperan dalam meningkatkan efektivitas penyerapan magnesium.
  • Zinc dan protein, karena protein membantu zinc bekerja lebih maksimal di dalam tubuh.

Jurado juga menekankan zat besi lebih sulit diserap tubuh dan sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan kopi, teh, kalsium, atau magnesium. Sebaliknya, mengonsumsi zat besi bersama dengan vitamin C dapat meningkatkan penyerapannya karena lingkungan asam membantu proses penyerapan zat besi lebih baik.

Selain itu, ia juga memperingatkan bahwa zinc tidak bekerja optimal jika dikonsumsi bersamaan dengan kalsium dan magnesium. Bagi mereka yang mengonsumsi vitamin B untuk menghindari mabuk, Jurado menjelaskan bahwa hal tersebut tidak akan efektif karena alkohol dapat menghambat penyerapan vitamin B di dalam tubuh.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya memperhatikan interaksi suplemen dengan obat-obatan tertentu.

Misalnya, kunyit dapat mengganggu efektivitas obat pengencer darah dan obat diabetes. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi suplemen tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar tidak menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan.

Bagi mereka yang memilih mengonsumsi multivitamin, Jurado merekomendasikan untuk selalu memeriksa kandungan bahan dalam suplemen tersebut guna memastikan bahwa kombinasi nutrisi di dalamnya dapat diserap tubuh secara optimal. Dengan memahami cara yang benar dalam mengonsumsi vitamin dan mineral, kita dapat memaksimalkan manfaatnya untuk kesehatan jangka panjang.