Bagikan:

JAKARTA - Menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan membutuhkan kesiapan fisik yang baik agar tubuh tetap bertenaga sepanjang hari. Salah satu kunci utama untuk menjaga stamina selama berpuasa adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang bernutrisi saat sahur maupun buka puasa. 

Ahli Gizi Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si., menekankan pentingnya asupan cairan cukup serta minuman pendamping yang dapat membantu memberikan energi tambahan bagi anak dan keluarga. Hal ini dapat membuat tubuh segar dan tak lemas selama menjalankan puasa.

"Selain minum air putih yang cukup, saat sahur orang tua juga dapat memberikan minuman pendamping yang memiliki kandungan baik untuk dapat membantu memberikan energi tambahan bagi anak dan keluarga," ucap dr. Lucy, saat ditemui di kawasan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu, 5 Maret 2025.

Selain air putih yang cukup, dr. Lucy menyarankan agar orang tua juga memberikan minuman yang memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

"Melihat komposisi yang tertera pada label kemasan sangat penting. Pastikan memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan anak seperti malt (barli), kalsium, zat besi, dan kombinasi vitamin B2, B3, B6, dan B12, untuk memberikan energi baik yang membantu anak dan keluarga tetap aktif dan berenergi dalam menjalani ibadah puasa,” ungkapnya.

Malt atau barli merupakan sumber karbohidrat kompleks yang dapat memberikan energi bertahap, sehingga membantu tubuh tetap bertenaga lebih lama. Sementara itu, kalsium berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan otot, zat besi membantu pembentukan sel darah merah agar tubuh tidak mudah lemas, dan vitamin B kompleks berfungsi dalam metabolisme energi yang optimal.

Selain memperhatikan kandungan gizi dari minuman pendamping, dr. Lucy menekankan pentingnya mengonsumsi cukup cairan dengan minum air 8 gelas sehari, yang dibagi antara buka puasa dan sahur. Akan tetapi, minuman tidak langsung ditenggak dalam jumlah banyak sekaligus.

"Jangan langsung ditenggak, karena kalau langsung ditenggak maka tubuh itu punya mekanisme untuk keluarnya menjadi lebih banyak. Maka pastikan sedikit-sedikit. Jangan dadakan kalau sahur dan jamnya jangan mepet-mepet,” jelasnya.

Jika seseorang mengonsumsi cairan dalam jumlah banyak sekaligus, tubuh akan lebih cepat mengeluarkannya melalui urin. Hal ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat, yang pada akhirnya bisa menyebabkan dehidrasi dan rasa lemas lebih cepat di siang hari. Oleh karena itu, penting untuk minum secara bertahap selama sahur agar tubuh dapat menyerap cairan dengan lebih baik.

Protein juga berperan penting dalam menjaga energi selama berpuasa. Menurut Dr. Lucy, protein yang cukup dapat membantu tubuh agar tidak mengambil cadangan energi dari otot.

"Kalau proteinnya cukup maka cadangan dari protein itu mudah-mudahan tidak diambil. Ambilnya dari cadangan lemak." jelasnya.

Konsumsi protein yang cukup saat sahur dapat membantu tubuh mempertahankan massa otot dan menjaga rasa kenyang lebih lama. Sumber protein yang baik untuk sahur antara lain susu, telur, yogurt, serta minuman bernutrisi yang mengandung protein berkualitas tinggi.