JAKARTA - Penyakit ginjal merupakan gangguan pada organ ginjal yang menyebabkan fungsinya terganggu, dan jika tidak dirawat dengan baik bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya. Oleh karena itu, minum obat secara rutin dan menerapkan hidup sehat sangat penting bagi pasien penyakit ginjal.
Hal tersebut juga harus tetap dilakukan saat bulan Ramadan, jika pasien ingin berpuasa. Pasien penyakit ginjal yang ingin berpuasa harus berkonsultasi dahulu dengan dokter, demi menjaga keamanannya.
“Boleh, tetapi harus konsultasi dulu dengan dokternya dan harus sesuai tahapannya,” kata kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, di Senayan, Jakarta, pada Kamis, 13 Maret 2025.
Sebelum mulai puasa Ramadan, pasien penyakit ginjal sebenarnya disarankan untuk lebih dahulu puasa. Ini dilakukan untuk melihat apakah tubuh pasien bisa bertahan menjalankan puasa dengan baik atau tidak.
“Disarankan sebenarnya berpuasa dulu satu minggu sebelum Ramadan, untuk melihat bisa atau nggak (puasa),” tuturnya.
Jika sudah diizinkan dokter puasa dan tubuh dalam kondisi baik, maka selama puasa terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan. Mulai dari konsumsi air yang cukup untuk pasien penyakit ginjal saat sahur dan buka puasa, hingga menghindari makanan tinggi kalium.
“Konsumsi air yang cukup pada saat sahur dan buka puasa, supaya tidak dehidrasi. Konsumsi diet yang seimbang, mengandung protein, karbohidrat, lemak, dan serat. Pada saat sahur dan berbuka puasa hindari makanan yang tinggi kalium,” jelasnya.
Tak hanya itu, obat-obatan yang harus rutin dikonsumsi harus tetap dikonsumsi, dengan ganti jadwal yakni pada saat sahur dan buka puasa. Jika pasien mendadak mengalami gangguan saat puasa, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
BACA JUGA:
“Obat-obatan yang ada harus tetap dimakan dengan diatur, setiap sahur atau pada setiap berbuka puasa. Kalau mengalami kondisi apa-apa, langsung berkonsultasi ke dokter,” pungkas Dokter Tunggul.