JAKARTA - Banyak orang berpikir bahwa makanan tinggi kalori selalu buruk bagi kesehatan. Istilah 'tinggi kalori' sering dikaitkan dengan makanan cepat saji, camilan tinggi gula, atau makanan yang menyebabkan kenaikan berat badan.
Menurut para ahli gizi, tidak semua makanan tinggi kalori harus dihindari. Beberapa di antaranya justru kaya akan nutrisi yang penting bagi tubuh dan dapat memberikan manfaat kesehatan jika dikonsumsi dengan bijak.
Berikut 6 makanan tinggi kalori yang ternyata baik untuk dikonsumsi, seperti dilansir dari laman Eating Well.
1. Kacang-kacangan
Jangan tertipu oleh ukurannya yang kecil, kacang-kacangan mengandung kalori tinggi, tetapi juga penuh dengan lemak sehat, seperti lemak tak jenuh sangat baik untuk kesehatan otak dan jantung. Selain itu, kacang juga kaya serat, protein, serta berbagai vitamin dan mineral.
Contohnya, almond memiliki manfaat unik. Menurut Melissa Rifkin, seorang ahli gizi, almond dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif pada penderita diabetes tipe 2.
Almond juga mengandung serat, lemak sehat, dan magnesium yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, almond bermanfaat untuk kesehatan pencernaan karena mengandung serat, polifenol, dan lemak tak jenuh.
2. Telur
Meskipun telur mengandung lebih banyak kalori dibandingkan beberapa makanan lain, kandungan gizinya sangat tinggi, terutama pada bagian kuningnya. Telur kaya akan kolin, vitamin B12, vitamin D, dan selenium, serta merupakan sumber protein yang praktis untuk sarapan.
Ada anggapan telur meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, tetapi penelitian terbaru menunjukkan mengonsumsi satu butir telur sehari tidak berhubungan langsung dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Telur juga sangat mudah untuk dikonsumsi, bisa digoreng, direbus, dipanggang, atau dijadikan omelet.
3. Susu Full-Fat
Banyak orang mengira susu full-fat mengandung banyak lemak. Padahal, kadar lemak dalam susu murni hanya sekitar 3,25%. Semua jenis susu, baik rendah lemak maupun full-fat, memiliki kandungan nutrisi yang sama, termasuk karbohidrat dan protein sangat penting bagi tubuh.
Susu full-fat juga memberikan rasa kenyang lebih lama. Penelitian menunjukkan konsumsi produk susu, terlepas dari kadar lemaknya, tidak berdampak negatif pada kesehatan jantung dan metabolisme. Justru, beberapa nutrisi dalam susu membantu menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot.
BACA JUGA:
4.Keju
Keju sering dianggap buruk karena kandungan lemaknya, tetapi beberapa jenis keju sebenarnya memberikan manfaat kesehatan. Keju adalah sumber protein yang baik, dengan sekitar 7 gram protein per ons. Protein ini penting untuk memperbaiki otot, mendukung transportasi sel, dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Selain itu, keju kaya akan kalsium yang membantu kontraksi otot, sinyal sel, dan menjaga kekuatan tulang. Beberapa penelitian menemukan konsumsi keju berhubungan dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes tipe 2, osteoporosis, dan demensia.
5. Nasi
Nasi sering dianggap sebagai penyebab kenaikan berat badan, tetapi sebenarnya merupakan sumber energi sangat baik. Nasi mudah diolah, terjangkau, dan memberikan energi yang stabil sepanjang hari.
Menurut ahli gizi Moushumi Mukherjee, nasi putih sangat cocok bagi penderita IBS (Irritable Bowel Syndrome). Selain itu, nasi mengandung karbohidrat yang menjadi sumber energi utama bagi tubuh serta beberapa nutrisi penting seperti magnesium.
Penelitian menunjukkan konsumsi nasi putih tidak secara langsung berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, kanker, atau sindrom metabolik. Nasi juga bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis makanan, seperti kari, tumisan, atau sekadar dinikmati dengan sedikit mentega dan kecap.
6. Kentang
Kentang sering dianggap sebagai makanan yang tidak sehat, tetapi sebenarnya kaya akan nutrisi penting seperti kalium, vitamin C, dan serat. Nutrisi ini mendukung kesehatan jantung, kekebalan tubuh, dan pencernaan. Kentang bisa diolah dengan berbagai cara, mulai dari dipanggang, direbus, hingga dijadikan salad.