YOGYAKARTA – Donor darah termasuk kegiatan yang memberikan banyak manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Selain membantu menyelamatkan orang lain, donor darah dapat menurunkan risiko penyakit jantung, hipertensi, hingga mengurangi kadar zat besi bagi penderita hemotoraks. Meski membawa banyak manfaat, ada beberapa kelompok orang yang tidak bisa donor darah. Yuk, pahami lebih lanjut dalam artikel berikut ini.
Kelompok Orang yang tidak Bisa Donor Darah
Terdapat sejumlah faktor yang membuat seseorang tidak bisa mendonorkan darahnya. Misalnya, karena mengidap penyakit atau mengalami kondisi tertentu.
Dikutip dari AI-Care, berikut beberapa kelompok orang yang tidak bisa donor darah:
- Ibu Hamil
Ibu hamil tidak bisa mendonorkan darahnya lantaran beresiko terkena anemia, sebuah kondisi di mana jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari normal.
Perlu diketahui, sebagian besar kasus anemia yang terjadi selama kehamilan, disebabkan oleh kurangnya kadar zat besi di dalam darah.
Saat hamil, tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi untuk membantu pertumbuhan janin. Ibu hamil wajib memenuhi 27 mg zat besi setiap hari untuk mencegah terjadinya anemia.
Anemia dapat memengaruhi perkembangan janin, terutama di trimester pertama. Anemia yang tidak diatasi dapat meningkatkan risiko bayi lahir premature, lahir dengan berat badan rendah, dan mengalami gangguan pertumbuhan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan ibu hamil mendonorkan darahnya.
- Ibu Menyusui
Selain ibu hamil, ibu menyusui juga tidak disarankan mendonorkan darahnya, sebab dapat menurunkan produksi ASI selama beberapa ini.
Selain itu, Mendonorkan darah selama menyusui bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Memar atau kemerahan di tempat suntikan
- Mual
- Pusing
- Pingsan
- Anemia
Kelompok ini baru bisa melakukan donor darah setelah 3 bulan menyapih bayi.
- Penderita Penyakit Jantung
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung tidak direkomendasikan melakukan donor darah, terlebih jika pernah mengalami serangan jantung, stroke atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
Kondisi lain yang membuat penderita penyakit jantung tidak boleh mendonorkan darahnya, yakni:
- Pernah menjalani operasi jantung seperti bypass jantung.
- Sedang dalam masa pengobatan untuk gangguan irama jantung
- Mengalami keluhan sesak napas, pusing, atau kelemahan berat.
- Pengidap TB Aktif dan Pneumonia
Penderita tuberculosis (TB) dan pneumonia juga termasuk dalam kelompok orang yang tidak bisa donor darah. Kegiatan ini baru bisa dilakukan setelah pengidapnya sudah menyelesaikan pengobatan dan dinyatakan sembuh total dari penyakitnya.
- Penderita HIV
Seseorang yang terinfeksi Human Immunodeficieny Virus (HIV) tidak bisa mendonorkan darahnya. Sebab, darah yang berasal dari penderita HIV bisa membahayakan penerima dan menyebarkan virus tersebut ke penerima darah.
- Penderita Penyakit Infeksi Menular Seksual
Seseorang yang menderita penyakit infeksi menular seksual tidak boleh melakukan kegiatan donor darah. Sebab, hal ini dapat menyebarkan penyakit tersebut ke pihak penerima.
BACA JUGA:
- Pengidap Hepatitis C dan B
Kelompok orang yang tidak bisa donor darah berikutnya, adalah pengidap hepatitis B dan C. Bukan tanpa alasan, kedua jenis penyakit ini bisa menular melalui darah.
Bahkan, meski sudah dinyatakan sembuh, mereka tetap tidak bisa donor darah, lantaran dikhawatirkan akan menularkan virus kepada penerima donor.
Demikian informasi tentang kelompok orang yang tidak bisa donor darah. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.