Bagikan:

JAKARTA - Pakaian thrifting atau pakaian bekas menjadi tren fashion yang digemari oleh banyak orang beberapa tahun belakangan. Selain harganya yang terjangkau, model baju thrifting juga beragam, dianggap lebih ramah lingkungan dan mendukung gaya hidup berkelanjutan.

Namun, di balik itu terdapat berbagai risiko kesehatan dari baju thrifting yang patut diwadapai. Berikut beberapa penyakit yang bisa ditularkan dari baju thrifting, dikutip dari Science Alert, pada Jumat, 25 April 2025.

1. Infeksi kulit

Gangguan kesehatan yang kemungkinan besar bisa terjadi akibat baju thrifting adalah infeksi kulit. Ini karena baju-baju bekas biasanya mengandung bakteri seperti Staphylococcus aureus.

Jika baju thrifting tidak dibersihkan dengan baik dan bersentuhan dengan kulit yang terluka atau sensitif, maka bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi kulit yang serius.

2. Infeksi jamur

Pakaian bekas sebagian memiliki kelembapan yang tinggi dan memicu pertumbuhan jamur, terutama pada bagian lipatan atau kerah. Hal ini dapat menyebabkan infeksi jamur yang bisa menyerang kulit dan kuku.

3. Parasit berupa kutu dan tungau

Sebagian baju bekas juga mengandung parasit seperti kutu dan tungau. Parasit tersebut bisa berpindah ke tubuh manusia dan menimbulkan rasa gatal, alergi, hingga iritasi pada kulit.

Dengan berbagai risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan, maka terdapat beberapa hal yang harus dilakukan ketika membeli baju thrifting. Salah satunya adalah dengan mencuci pakaian thrifting dengan air panas, karena efektif membunuh bakteri, kutu, dan tungau yang mungkin menempel.

Kemudian gunakan desinfektan pakaian untuk proses sterilisasi yang makin optimal. Anda juga bisa menjemur pakaian thrifting di bawah sinar matahari dan menyetrika dengan suhu panas tinggi untuk membunuh kuman-kuman yang tersisa.