Patokan Sebuah Tindakan Disebut Sebagai Kekerasan Seksual Menurut Amanda Rawles
Amanda Rawles (Foto: Rapi Films, DI: Raga/VOI)

シェア:

SURABAYA - Dalam film baru yang diperankan Amanda Rawles, Dear Nathan: Thank You Salma, ada sebuah isu baru yang dihembuskan yakni kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.

Film Amanda Rawles Bawa Pesan Tentang Kekerasan Seksual

Dalam film tersebut, Nathan dan Salma menghadapi masalah saat teman baik Nathan, Zanna (Indah Permatasari) mengalami kekerasan seksual.

“Menurut aku itu sangat menarik dan aku seneng banget bisa menjadi pesan dari yang ingin disampaikan itu dan isu pelecehan seksual itu kan sering terjadi apalagi di lingkungan pendidikan. Itu jarang banget diangkat oleh film apalagi film remaja romance diangkatnya tuh sangat realistically tapi juga dibalut dengan romance yang sangat kental,” ujar Amanda.

Amanda Belajar Sesuatu

Proses diskusi dilakukan antara pemain dengan tim sehingga Amanda Rawles juga belajar sesuatu yang baru dari proses produksi Dear Nathan. Dia juga baru tahu bahwa kejadian seperti ini sudah banyak berkembang di institusi pendidikan tapi belum ada penanganan secara masif.

“Menurut aku dulu kekerasan seksual itu misalnya diperkosa, aku pikir cuman seperti itu padahal bukan kayak gitu bahkan dalam hubungan, kekerasan seksual itu juga ada makanya aku baru paham sekarang bahwa apapun yang terjadi without consent udah termasuk kekerasan seksual,” katanya.

Amanda Rawlespun punya pesan bahwa kekerasan seksual itu bukan salah korban. Selama bukan consent, maka tindakan itu adalah kekerasan seksual.

Artikel ini telah tayang dengan judul Kapan Suatu Tindakan Bisa Disebut Kekerasan Seksual? Amanda Rawles Memberi Batas yang Jelas.

Selain terkait kekerasan seksual, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.