Pengusiran Ustaz Abdul Somad Berdampak Pada Munculnya Ancaman kepada Mendagri Singapura Shanmugam
Ustaz Abdul Somad (@ustadzabdulsomad_official)

シェア:

SURABAYA - Pasca pengusiran Ustaz Abdul Somad dari Singapura, muncul sejumlah ancaman yang ditujukan pada Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam. Ia mengatakan bahwa Singapura mendapat ancaman menyerupai serangan 9/11. 

"Ancaman yang menyebutkan serangan 9/11 telah dilakukan terhadap Singapura oleh pendukung seorang, penceramah yang dilarang memasuki negara itu," ucap Shanmugam dilansir dari channelnewsasia, Selasa, 24 Mei.

Ancaman Pasca Pengusiran Ustaz Abdul Somad

Adanya ancaman disampaikan oleh sebuah akun Instagram yang kini akun tersebut telah terhapus. Menurut akun tersebut, pengancam menuding Singapura sebagai 'negara Islamophobia'. Pemimpin Singapura juga diminta untuk meminta maaf kepada umat Islam dan rakyat Indonesia dalam waktu 48 jam.

Pengguna Instagram mengancam akan mengusir duta besar Singapura untuk Indonesia dan mengirim pasukan jika tuntutan mereka diabaikan.

UAS Ditolak Masuk

Pada Senin lalu, UAS serta enam orang yang bepergian dengannya tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura. Namun, mereka ditolak masuk dan dikirim kembali ke Batam.

Sehari setelah penolakan, Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) mengatakan, UAS dikenal menyebarkan ajaran 'ekstremis dan segregasi' yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multiras dan multiagama Singapura.

Ancaman Tak Boleh Didiamkan

Menanggapi pertanyaan dari media tentang apakah warga Singapura harus khawatir, Shanmugam mengatakan bahwa ancaman tersebut tidak boleh diabaikan.

“Paralel ditarik dengan 9/11, paralel ditarik dengan Singapura yang dipimpin oleh para pemimpin non-Islam dan bahwa Singapura harus diserang, kepentingan Singapura harus diserang,” katanya. “Jadi saya tidak akan meremehkan komentar.”

Dilakukan Penyelidikan

Shanmugam juga mengungkapkan bahwa beberapa orang yang telah diselidiki di bawah Undang-Undang Keamanan Internal adalah pengikut Somad. Ini termasuk seorang remaja berusia 17 tahun yang ditahan pada Januari 2020.

Remaja itu telah menonton ceramah Somad tentang bom bunuh diri di YouTube dan mulai percaya bahwa jika dia berjuang untuk ISIS dan menjadi pelaku bom bunuh diri, dia akan mati sebagai martir.

“Jadi Anda bisa lihat, ceramah Somad memiliki konsekuensi dunia nyata,” kata Shanmugam.