6 Cara Menghadapi Pasangan Toxic Agar yang Hanya Membuat Anda Sakit Hati
Ilustrasi Cara menghadapi pasangan toxic (Pavel Danilyuk/Pexels)

Bagikan:

SURABAYA - Menjalin relationship dengan orang yang tepat adalah impian semua orang. Sayangnya, banyak orang justru terjebak pada hubungan yang toxic. Jika sudah begit, ada beberapa cara menghadapi pasangan toxic yang bisa Anda lakukan.

Cara menghadapi pasangan toxic

Pasangan toxic tidak hanya membuat Anda tidak nyaman, namun juga menimbulkan sakit hati dan membuat rasa cinta Anda hilang. Untuk menghindarinya, cobalah melakukan beberapa tips berikut ini.

Berkepala dingin

Saat pasangan sedang berada dalam badai emosinya, usahakan agar Anda tetap berkepala dingin dan tidak terbawa ke dalamnya alias jangan terbawa emosi. Minimalkan jarak dan berikan si dia ruang untuk menyelesaikan luapan emosinya.

Beri batasan

Meski ia adalah pasangan, bukan berarti ia berhak akan segala-galanya atas Anda. Anda masih berhak untuk memiliki batasan dan suara dalam hubungan tersebut. Anda juga berhak mengambil keputusan yang dirasa nyaman. 

Jangan ambil pilihan

Saat pasangan mulai mendikte atau membatasi apa yang boleh dan tidak boleh untuk Anda lakukan, mulai beranikan diri untuk membuat pilihan. Apakah Anda ingin terus maju atau berhenti. Ingat, pilihan ini akan menentukan masa depan Anda.

Utamakan kesehatan mental

Sebuah hubungan diisi oleh dua orang, di mana dua-duanya harus merasa nyaman dan aman. Mungkin pasangan tidak menyerang secara fisik, melainkan terus membombardir Anda dengan ucapan-ucapannya yang menyakitkan, Anda berhak untuk keluar. Utamakan kesehatan emosional Anda karena hal itu tak kalah pentingnya. Anda juga bisa meluapkan emosi dengan menceritakannya dengan orang terdekat.

Dengarkan suara hati

Jika Anda sudah benar-benar tidak nyaman dengan sikap pasangan yang mengganggu, terlalu pasif atau justru agresif, bahkan sangat kasar, inilah saatnya untuk benar-benar menilai apakah hubungan ini baik untuk Anda pertahankan atau tidak. Perhatikan apakah Anda lebih sering sedih dibanding tertawa. Dengarkan suara hati dengan seksama karena ia yang paling mengerti.

Bicarakan kekhawatiran Anda

Jika Anda masih ingin terus bertahan, Anda bisa mengutarakan ketidak-nyamanan yang dirasakan pada pasangan. Tetapkan batasan yang kuat dan utarakan bahwa Anda berhak mendapat kekuatan untuk bersuara dalam hubungan ini. Namun, hanya lakukan ini jika Anda merasa masih bisa melakukannya, dan tanpa paksaan dari orang sekitar.

Ingatlah bahwa bertahan dalam hubungan yang toxic tanpa adanya jalan keluar atau perubahan bukanlah hal yang baik. Segera cari bantuan profesional jika Anda merasa hubungan mulai berbahaya. Ingat juga bahwa Anda berhak diperlakukan secara baik dan berhak bahagia.