SURABAYA - Dari segi kacamata parenting, memberi pujian kepada anak memang kadang diperlukan. Pujian apresiasi bisa berbentu verbal seperti memuji kehebatan anak atau kebaikan anak. Meski begitu, pujian pada anak bisa berdampak buruk untuk mereka.
Orang tua harus lebih hati-hati dalam memberikan pujian. Meski terkesan tidak ada salahnya, ada alasan mengapa orang tua sebaiknya tidak mudah mengucapkan itu terus menerus di depan anak anak.
BACA JUGA:
-
| LIFESTYLE
Kenapa Susah Menjadi Orang Baik? Ini Penjelasannya Menurut Psikologi
29 Juli 2022, 19:44 -
| LIFESTYLE
Jangan Hanya Penampilan, 7 Hal yang Patut Dipuji dari Anak Perempuan
28 Juni 2021, 17:56 -
| LIFESTYLE
Orangtua Harus Hati-hati, KDRT Berdampak Buruk Terhadap Psikis Anak
11 Oktober 2022, 10:15
Anak Jadi Terbebani
Meski Anda berniat memuji atau memberikan motivasi kepada mereka, anak justru berpotensi membawa pujian sebagai beban. Mereka jadi berambisi pada nilai yang sempurna, cerdas, berprestasi, mendapat peringkat, atau berada di kelas unggulan.
Melansir dari Scientific American, 20 Desember, orang tua sering memberi tekanan tambahan dengan selalu menanyakan berapa nilai yang didapat anak-anak dan selalu mendorong mereka untuk jadi yang terbaik.
Anak anak bisa berpikir bahwa mereka harus terus memenuhi pujian ‘kamu pintar’ dan menyenangkan orang tuanya. Ini tentu bisa memicu stres pada mereka karena takut tidak mendapat pujian tersebut jika melakukan kesalahan. Stres meningkat ketika anak-anak terus dipuji karena kecerdasan mereka.
Anak Kurang Tahan Banting
Carol S. Dweck, Ph.D., pengajar psikologi di Universitas Stanford, AS, bersama rekan-rekannya meneliti ratusan siswa SD di New York. Peserta penelitian dibagi ke dalam dua kelompok, yakni mereka yang dipuji karena kecerdasan mereka dan mereka yang dipuji atas upayanya.
Hasilnya memperlihatkan bahwa memuji kecerdasan anak-anak akan cenderung membuat mereka kurang tahan banting dalam menghadapi tantangan.
Pasalnya, anak-anak yang terbiasa dengan pujian cerdas akan merasa bahwa mereka adalah yang terbaik dan tidak mungkin ada yang mengalahkan.
Anak Mudah Berkecil Hati
Penelitian ini juga lebih lanjut memberikan tes yang sebetulnya dirancang untuk siswa kelas 8 pada para peserta. Hasilnya adalah para siswa yang dipuji atas upaya mereka, mereka bekerja sangat keras sekalipun melakukan banyak kesalahan.
Anak-anak yang dipuji karena kecerdasannya menjadi berkecil hati dan melihat kesalahan mereka sebagai tanda kegagalan. Tes kecerdasan anak-anak yang dipuji atas kecerdasannya menurun 20 persen. Sebaliknya, anak-anak yang dipuji atas upayanya meningkat 30 persen.
Artikel ini telah tayang dengan judul Orang Tua Harap Jeli saat Apresiasi, Ini Jenis Pujian yang Bisa Merugikan Anak-anak.
Selain terkait pujian pada anak, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.