SURABAYA - Tidur cukup ternyata tidak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa, namun juga para bayi. Dalam kacamata parenting, orang tua harus tahu durasi tidur anak dalam sehari agar pertumbuhan otak, tubuh, emosi, dan perilaku bisa berjalan baik. Lalu, berapa lama waktu tidur dibutuhkan anak-anak dalam sehari menurut pakar?
Di era teknologi seperti sekarang, waktu tidur sering tersita oleh aplikasi dalam gadget dan gawai. Masalah itu tak hanya menimpa orang dewasa, namun juga anak anak. Untuk menghindari hal itu, orang tua harus tahu dan memastikan bahwa buah hatinya mendapat waktu tidur yang cukup agar pertumbuhan emosional dan fisiknya optimal.
BACA JUGA:
Berapa Durasi Tidur Anak Dalam Sehari?
Mengutip dari National Sleep Foundation (NSF) dilansir Sleep Foundation, Selasa, 21 Desember, durasi tidur anak tergantung dengan usia.
Bayi baru lahir hingga 3 bulan butuh waktu tidur sehari 14-17 jam. Usia setelahnya, 4-11 bulan, waktu tidurnya semakin sedikit yaitu 12-15 jam setiap hari.
Pada balita usia 1-2 tahun 11-14 jam, dan prasekolah usia 3-5 tahun 10-12 jam. Nah, pada usia sekolah atau usia anak antara 6-13 tahun membutuhkan tidur selama 9-11 jam. Rentang tidur tersebut termasuk tidur malam dan tidur siang. Berdasarkan catatan NSF, rekomendasi di atas mungkin akan berkurang selama 1 jam atau lebih.
Bayi membutuhkan lebih banyak waktu tidurnya sebab pada usia awal setelah kelahirannya, mereka dalam periode pertumbuhan yang substansial. Dengan tidur cukup, memungkinkan otaknya berkembang, pembangunan jaringan juga lebih optimal, dan keduanya berkaitan dengan perkembangan pemikiran serta pembelajaran dalam membentuk perilaku.
Pentingnya Tidur Siang pada Anak
Tidur siang juga dibutuhkan oleh bayi dan anak-anak. Tetapi seiring bertambahnya usia, jam tidur akan berkurang, meskipun tetap membutuhkan porsi tidur yang cukup sesuai usianya.
Berdasarkan sebuah penelitian, tidur siang penting sekali untuk bayi. Tidur siang memungkinkan bayi untuk mengkonsolidasi ingatan sehingga memori otak bisa bekerja dengan baik.
Faktor yang memengaruhi tidur bayi adalah pola makan. Beberapa penelitian menemukan, bayi akan lebih banyak terbangun pada malam hari karena merasa lapar. Menurut studi lain, membuktikan bahwa bayi yang disusui disela-sela tidurnya memungkinkan untuk mendapatkan tidur berkualitas. Meskipun bukti tersebut dalam perdebatan, tetapi orang tua perlu mencukupi kebutuhan minum susu sehingga buah hati mendapatkan nutrisi cukup.
Bagaimana Jika Bayi Kurang Tidur?
Kekhawatiran ini perlu dibicarakan pada profesional dan dokter anak. Karena orang tua perlu membuat buku harian tidur untuk melacak pola tidur anak. Ini perlu dilakukan tidak hanya pada bayi, tetapi juga pada anak yang lebih besar. Pencatatan dilakukan sebagai bagian dari cara merawat anak.
Kurang tidur pada usia anak-anak bisa berkorelasi dengan masalah berat badan, kesehatan mental, perilaku, dan kinerja kognitif. Kesemua faktor yang menyebabkan kurang tidur, perlu didiagnosa secara klinis ya.