SURABAYA - Seorang ibu punya peran penting dalam menjalankan tugas parenting. Hal itu menjadikan seorang ibu rumah tangga rawan terserang stres karena harus melakukan banyak pekerjaan sekaligus. Untuk menghindarinya, alangkah baik menerapkan manajemen stres untuk ibu demi kesehatan mental tetap terjaga. Pasalnya, stres yang dibiarkan justru akan berdampak pada fisik dan emosional, bahkan berdampak ke keluarga.
5 Manajemen Stres untuk Ibu
Dr. Michele Borba, psikolog dari California, AS, menjelaskan bahwa stres yang tak terkendali pasti berdampak pada kesejahteraan keluarga dan kompetensi pengasuhan kita. Kemampuan orang tua mengelola stres sangat dibutuhkan untuk menjaga ikatan dan kebahagiaan anak-anak.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, Dr. Borba memberikan lima langkah manajemen stres untuk Ibu, melansir laman Parenting, Rabu, 12 Januari. Apa saja?
Ketahui Tanda Stres Diri Sendiri
Belajar mengidentifikasi bagaimana Anda bereaksi terhadap stres akan sangat membantu. Saat denyut jantung terasa lebih cepat, pusing, atau nada bicara berubah menjadi lebih tinggi dan Anda berbicara dengan keras, Anda mungkin sedang mengalami stres.
Coba Perbaiki Pernapasan atau Meditasi
Pernapasan dalam perut, meditasi, dan doa terbukti membantu mengurangi stres dan membantu tubuh rileks. Gunakan napas yang lambat dan dalam. Tarik napas perlahan hingga hitungan lima, jeda selama dua hitungan, dan kemudian perlahan-lahan hembuskan, lalu ulangi lagi. Bisa juga, tarik napas sambil memejamkan mata untuk relaksasi. Opsi lain, lakukan yoga!
Olahraga
Olahraga adalah salah satu sarana mengeluarkan hormon bahagia. Lakukan olahraga bersama teman. Atau Anda bisa melakukan olahraga bersama si kecil agar ia juga mendapat manfaatnya. Tak perlu muluk-muluk, Anda bisa bersepeda bersama, berlari bersama, berenang, atau sekadar membuat tarian aktif acak dengan lagu apapun. Si kecil pasti suka!
Time Out
Begitu mengetahui tanda-tanda stres sedang muncul, istirahatlah. Ambil time out untuk menenangkan diri, mengurangi tekanan, atau memberikan perspektif baru. Sebisa mungkin hindari berinteraksi dengan anak-anak saat sedang stres. Anda bisa masuk ke kamar menyendiri dan mendengarkan musik favorit. Anda bisa juga menuliskan kekesalan pada selembar kertas untuk melepaskan tegangan.
Cari Solusi Lain
Malam hari saat keluarga sudah menunggu untuk makan malam, sedangkan Anda sangat lelah dan tidak punya energi untuk memasak, ini momennya Anda lebih mudah ‘panas’. Ketimbang menyulitkan diri, tekan saja nomor telepon restoran kesukaan Anda dan lakukan delivery service. Begitu juga saat cucian baju menumpuk sedangkan anak-anak sedang sakit dan tidak mau ditinggal. Mengirim baju ke laundry akan jadi solusi efektif. Jangan memaksa diri mengerjakan semuanya sendiri.