SURABAYA - Rambut adalah salah satu organ penting yang harus dijaga dan dirawat. Selain alasan kesehatan, rambut juga berkaitan dengan penampilan, baik pada pria maupun wanita. Untuk menjaga rambut ada banyak hal yang harus dilakukan, salah satunya mencukupi kebutuhan protein secara tak berlebihan. Lalu, apa tanda rambut kelebihan protein?
Tanda Rambut Kelebihan Protein
Patut diketahui bahwa rambut terdiri dari 95 persen protein dan keratin. Protein berfungsi untuk membentuk struktur rambut. Hal itu sama halnya peran protein dalam tubuh untuk membangun massa otot.
BACA JUGA:
Besarnya peran rambut dalam tubuh dan penampilan membuat banyak orang rela melakukan banyak perawatan hingga diet bergizi dan seimbang untuk menghasilkan untaian rambut sehat dan berkilau. Terlebih jika makanan yang dipilih kaya akan asam amino yang dapat menghasilkan keratin.
Namun, keratin dan protein rambut bisa hilang seiring berjalannya waktu akibat panas dari alat hair styling, proses kimia seperti pewarnaan rambut, dan stres fisik.
Untungnya saat ini para ahli juga telah menghadirkan keratin buatan yang dapat mengganti kerusakan keratin alami rambut. Keratin pengganti bisa Anda temukan dengan mudah saat ini di berbagai produk perawatan rambut.
Banyak Orang Berlebihan
Sayangnya, sebagian orang seringkali menggunakannya secara berlebihan tanpa sadar.
"Produk protein dan keratin sangat populer saat ini, tetapi terlalu banyak menggunakannya dapat membuat keseimbangan protein dan kelembaban rambut jadi rusak," tukas Miko Branch, penata rambut dan pendiri produk perawatan rambut Miss Jessie’s, dilansir dari Mind, Body, Green, Jumat, 4 Februari.
Cukup sulit menyeimbangkan protein demi menjaga kelembaban. Untuk mencegah kerusakan, rambut, Anda membutuhkan jumlah hidrasi dan nutrisi yang tepat.
Selain itu rambut setiap orang memiliki kebutuhan berbeda tergantung dari pola ikal, porositas, dan kebiasaan menata rambut. Semua ini dapat memengaruhi seberapa banyak protein dan kelembaban yang harus Anda sertakan dalam rutinitas Anda.
Pikirkan tentang apa yang terjadi saat Anda membungkus beberapa selimut tebal dan hangat di sekitar tubuh. Setelah beberapa saat, tubuh terasa sangat kaku dan berat, bukan?
Rambut Bisa Rusak
Sama halnya dengan rambut. Ketika Anda terus-menerus membungkus rambut dalam produk protein maupun keratin buatan, rambut dapat dengan mudah menjadi terbebani, yang membuatnya lebih kaku dan rentan terhadap kerusakan.
"Jika rambut Anda memiliki terlalu banyak protein, Anda dapat merasakan tekstur helaian rambut terasa kering, rapuh, dan kasar seperti jerami," jelas Baranch. Ujung bercabang, kusut, dan kurang berkilau juga menunjukkan bahwa rambut Anda mungkin mengandung terlalu banyak protein. Jadi, Anda mungkin perlu fokus pada kelembapan untuk menutrisi kutikula. "Ketika rambut Anda sangat mudah kusut, saat itulah Anda tahu bahwa Anda membutuhkan sedikit kelembapan harian dalam rutinitas," tambah Matt Newman, penata rambut asal New York.
Rambut Harus Elastis
Sebenarnya, kekurangan protein juga mengakibatkan rambut kering, bercabang, dan kasar sama halnya saat rambut kelebihan protein. Bedanya, saat kekurangan protein rambut terasa lebih rapuh. Untuk itu, Newman merekomendasikan tes kekuatan. Ambil sehelai rambut dari sisir dan tarik dengan lembut. "Rambut harus memiliki sedikit elastisitas dan harus menahan tarikan Anda," katanya.
“Tetapi jika rambut langsung patah menjadi dua, itu pertanda helaian rambut mungkin membutuhkan lebih banyak protein”. "Pada keadaan yang sempurna dan seimbang, rambut harus memiliki elastisitas ringan, dan harus dapat diurai dengan baik tanpa patah," tambahnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Tak Selamanya Baik, Ini Ciri Rambut Mengalami Kelebihan Protein.