5 Seks Edukasi yang Harus Diketahui Perempuan Aktif Secara Seksual
Ilustrasi seks edukasi untuk perempuan yang aktif secara seksual (Freepik/Freepik.diller)

Bagikan:

SURABAYA - Setiap orang harus dibekali dengan seks edukasi, khususnya perempuan yang aktif secara seksual. Hal ini bermanfaat untuk menjalin relasi minim konflik dengan pasangan.

Pentingnya Seks Edukasi

Laurie Mintz, Ph.D., psikolog, penulis, dan profesor di Universitas Florida, menilai bahwa informasi tentang seksualitas harus didapat demi kenikmatan seksual mereka.

Dilansir Psychology Today, Senin, 7 Maret, sebuah survei yang melibatkan 50.000 perempuan, mendapati bahwa ada kesenjangan orgasme pada mereka. Sebab hanya 4 persen perempuan dibanding 55 persen pria dapat mencapai orgasme ketika pertama kali berhubungan seks. Oleh karena itu, hal-hal ini perlu diketahui.

1. Orgasme bukan hanya dari penetrasi

Terlalu banyak penekanan pada penetrasi yang ditunjukan agar mendapatkan orgasme. Orgasme yang luar biasa, tertulis dalam buku Mintz, bisa didapat sekaligus membutuhkan rangsangan klitoris. Baik dilakukan sendiri ketika masturbasi atau digabungkan dengan penetrasi.

Faktanya, selama berhubungan seksual dengan pasangan, 78 persen masalah orgasme disebabkan tidak cukup rangsangan klitoris yang tepat.

2. Mengidentifikasi tubuh sendiri dan kebutuhan rangsangan

Panduan mengenai titik sensitif pada tubuh perlu dicobakan. Sebab, hal tersebut tidak akan bekerja secara optimal apabila sebatas konseptual tanpa dipraktikkan. Mintz menambahkan, pengetahuan tentang tubuh Anda dan keterampilan berkomunikasi secara asertif perlu dimiliki setiap orang dalam pasangan.

3. Perlu komunikasi dalam relasi seksual

Sebagian besar dari kita memiliki sedikit atau tidak ada pelatihan dalam komunikasi seksual. Padahal, komunikasi yang baik sangat diperlukan. Ini berkaitan dengan bagaimana berdua dapat sama-sama mencapai kesenangan tertinggi dalam bercinta.

Satu lagi menurut Mintz, setiap perempuan mempunyai kebutuhan yang berbeda. Artinya, tak bisa dibandingkan atau dijadikan ukuran kecuali mengenali apa yang dibutuhkan masing-masing.

4. Tidak perlu merasa bersalah jika tidak mencapai orgasme

Seperti banyak yang digali oleh ahli, bercinta bukan melulu soal orgasme. Hubungan suami istri merupakan strategi membangun dan memperkuat intimasi. Artinya, tak perlu malu atau merasa bersalah jika tidak mencapai orgasme. Jika mengalami, Anda dan pasangan bisa menggali serta mengeksplorasi titik sensitif tubuh dan posisi-posisi paling pas untuk bermesraan berdua.

5. Fokus pada keinginan seksual secara personal

Banyak perempuan memberi penilaian pada diri sendiri lewat pandangan orang lain. Salah satu musababnya ialah bombardir gambar dengan penilaian ‘seksi’ atau tidak. Setiap perempuan bisa tetap fokus pada keinginan seksual secara personal, tanpa membandingkan dengan yang lain.

Artikel ini telah tayang dengan judul Aktif secara Seksual, 5 Hal Ini yang Perlu Diketahui Perempuan.