Kepala Kliyengan setelah Makan, Apa Penyebabnya?
Ilustrasi kliyengan setelah makan (Pexels/Mikael Blomkvits)

Bagikan:

JAKARTA – Pusing atau sakit kepala setelah makan bukan tanpa sebab. Kondisi kliyengan sesudah menyantap makanan, ternyata juga dipicu beberapa faktor.

Kalau biasanya pusing dialami sebelum makan, tetapi apa pemicu kliyengan setelah makan? Mengutip Medical News Today, Senin, 8 Maret, pusing setelah makan memang kurang umum. Meski bisa dialami kondisi medis berkaitan dengan sensitivitas tubuh pada makanan. Dokter menyebut kondisi ini sebagai vertigo postprandial.

Terdapat 5 faktor yang memicu vertigo postprandial. Berikut, faktor tersebut yang bisa Anda kenali dan mendapatkan rekomendasi terbaik usai konsultasi ke dokter.

1. Gula darah rendah

Penurunan gula darah secara medis disebut dengan hipoglikemia reaktif. Ini dialami orang dengan diabetes atau pradiabetes yang mungkin mengalami penurunan gula darah setelah makan. Pemicunya, tubuh memproduksi terlalu banyak insulin.

Orang tanpa diabetes juga bisa mengalami kondisi ini. Misalnya orang yang telah menjalani operasi perut sehingga mencerna makanan terlalu cepat. Efeknya membuat tubuh sulit menyerap glukosa dari makanan. Defisiensi yang langka terjadi pada enzim pencernaan juga dapat menurunan glukosa darah.

2. Tekanan darah rendah

Hipotensi postprandial, medis menyebut kondisi menurunnya tekanan darah secara tiba-tiba setelah makan. Bahkan orang dengan tekanan darah tinggi lebih mungkin mengembangkan gejala ini. Ini disebabkan pengerasan dan penyumbatan di arteri.

kepala kliyengan setelah makan
Ilustrasi kliyengan setelah makan (iStockphoto)

Penyumbatan arteri menyebabkan aliran darah sulit mengalir ke otak ketika juga mengalir ke sistem pencernaan. Pada kondisi ini, dapat menyebabkan kliyengan. Orang dengan Parkinson dan gangguan sistem saraf rentan terhadap hipotensi postprandial.

3. Pengaruh obat diabetes

Beberapa obat diabetes, termasuk insulin, bisa menyebabkan pusing terutama ketika penurunan glukosa darah terlalu banyak. Sebenarnya ini merupakan tanda obat diabetes yang diminum sebelum makan mulai bekerja. Namun apabila selalu mengalaminya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter supaya memberikan resep obat tanpa efek samping ini.

4. Makanan, minuman, dan alkohol

Mengonsumsi makanan bersamaan dengan minuman beralkohol jenis tertentu bisa menyebabkan seseorang merasa pusing. Sensitivitas tubuh dapat menyebabkan gejala ini. Selain itu, obat-obatan dan bahan kimia tertentu, termsuk kafein dan alkohol, juga dapat menyebabkan pusing setelah makan.

Disarankan untuk mencatat episode pusing setelah makan. Tujuannya untuk mengevaluasi dan mengeliminir makanan atau minuman yang membuat Anda pusing sesudah makan.

5. Berdiri setelah duduk

Umumnya makan dilakukan dengan posisi duduk. Tak berapa lama usai makan akan berdiri. Beberapa orang mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ketika mereka berdiri. Ketika ini terjadi, masalahnya bukan pada makanan. Tetapi pada perubahan posisi dari duduk ke berdiri.

Ini disebut dengan hipotensi ortostatik atau dikenal juga dengan head rush. Selain daftar pemicu yang telah disebutkan, faktor lain juga dapat menyebabkan kepala pusing setelah makan. Faktor tersebut antara lain dehidrasi, masalah jantung, kehamilan, terpapar panas berlebihan, dan infeksi atau demam.

Nah, dari sekian pemicu kliyengan usai makan, apakah Anda pernah mengalaminya? Saran terbaik adalah mengevaluasi setiap perubahan kondisi tubuh. Jika dialami berulang, konsultasikan pada dokter ya.