Cara Edukasi Menstruasi kepada Anak Pra-remaja yang Harus Diketahui Orang Tua
Ilustrasi cara edukasi menstruasi kepada anak (Ketut Subiyanto/Pexels)

Bagikan:

SURABAYA - Sudah sepantasnya orang tua ikut memberikan edukasi terkait menstruasi kepada anak yang mulai tumbuh remaja. Hal itu menjadi bagian dari parenting. Sayangnya, tak semua orang tua tahu cara edukasi menstruasi secara tepat.

Cara Edukasi Menstruasi

Patut diketahui bahwa menstruasi biasanya dimulai pada usia 12 tahun. Namun tak menutup kemungkinan siklus tersebut dimulai saat anak menginjak usia 8 tahun. Mendiskusikan topik tentang menstruasi lebih awal akan sangat penting.

Pembahasan tentang menstruasi memang bisa jadi obrolan yang canggung. Namun, hal itu dilakukan demi kesehatan reproduksi, bahkan mencakup kesehatan tubuh. Untuk memberinya edukasi, ada tips yang bisa dilakuan.

1. Bicara lebih awal dan sering

Semakin dini Anda mulai bicara dengan anak tentang perubahan yang akan terjadi selama masa pubertas, maka semakin baik. Lakukan diskusi secara bertahap. Jika anak bertanya tentang menstruasi, jawablah secara terbuka dan jujur. Jika ia tidak mengajukan pertanyaan, Anda bisa mulai membahasnya duluan.

Anda mungkin bisa mulai dengan menanyakan apa yang diketahui anak tentang pubertas. Klarifikasi informasi yang salah, tanyakan apakah ia memiliki pertanyaan dan jelaskan dasar-dasarnya.

Bagikan pengalaman Anda. Tindak lanjuti setiap pelajaran kesehatan dan pendidikan seks yang diterima anak di sekolah. Jika ia menolak berbicara, jangan menyerah.

Anak perlu mengetahui fakta tentang siklus menstruasi dan semua perubahan yang terjadi selama pubertas. Berbicara dengan anak dapat membantu menghilangkan ketakutan atau kecemasannya.

Selain itu, percakapan yang Anda lakukan dengan anak tentang menstruasi dapat menjadi dasar di masa depan untuk membicarakan tentang kencan dan seksualitas.

2. Berikan saran praktis

Menjelaskan menstruasi dari kacamata Biologi memang menarik. Namun, kebanyakan anak lebih tertarik pada informasi yang bersifat praktis dan mudah dimengerti.

Anak mungkin ingin tahu kapan menstruasi terjadi, bagaimana rasanya, dan apa yang harus dilakukan ketika saatnya tiba. Berikan penjelasan yang detail tapi mudah dimengerti agar mudah dicerna pikiran anak.

3. Setiap orang berbeda

Ingatkan anak untuk tidak khawatir ketika teman-temannya mulai menstruasi atau jika periode mereka tampak berbeda. Jelaskan bahwa setiap orang memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda.

Ini juga umum bagi remaja untuk mengalami menstruasi yang tidak teratur. Mungkin diperlukan waktu enam tahun atau lebih setelah menstruasi pertama dimulai sebelum siklus menjadi teratur. Siklus menstruasi rata-rata berlangsung 28 hari, dihitung dari hari pertama satu periode hingga hari pertama periode berikutnya. 

Meskipun siklus pada remaja dapat berkisar antara 21 hingga 45 hari, tapi siklus yang lebih panjang sering terjadi di beberapa tahun pertama setelah pertama kali menstruasi.

Ajari anak cara melacak periode di kalender atau dengan menggunakan aplikasi smartphone. Hingga ia bisa memprediksi kapan menstruasi selanjutnya akan dimulai. Melacak periode juga dapat membantu anak dan dokter mengidentifikasi kemungkinan gangguan menstruasi atau masalah kesehatan lainnya.

4. Menjadi positif

Perubahan saat pubertas memang terasa sedikit menakutkan. Yakinkan anak bahwa normal untuk merasa khawatir tentang menstruasi, tapi tak perlu khawatir sebab Anda akan selalu ada disampingnya untuk menjawab semua pertanyaannya.