5 Efek Negatif Marah pada Anak yang Sebaiknya Diketahui oleh Orang Tua
Ilustrasi efek negatif marah pada anak (Freepik/Master1305)

Bagikan:

SURABAYA - Kemarahan pada anak ternyata harus diperhatikan. Pasalnya, kemarahan tersebut bisa berujung pada hal yang buruk, terutama menyangkut mental si anak. Sebagai pihak yang menjalani fungsi parenting, orang tua maupun pengasuh harus benar-benar mengendalikan emosi kemarahan pada anak. Pasalnya ada efek negatif marah pada anak yang sebaiknya diketahui.

Dengan menontrol kemarahan, risiko psikis anak terguncang jadi lebih sedikit. Ketahui dampak buruk kemarahan orang tua kepada anak, yakni sebagai berikut.

1. Membentuk perilaku anak jadi buruk

Bagi sebagian orang tua mungkin menganggap bahwa membentak adalah solusi dari semua masalah. Namun membentak bukan bagian dari cara mendidik anak. Menurut penelitian dilansir Healthline, Selasa, 22 Maret, sering membentak anak bisa menciptakan masalah jangka panjang.

Dalam penelitian tersebut, menemukan bahwa anak usia 13 tahun jika sering dibentak bisa membuat mereka berperilaku buruk pada tahun berikutnya.

2. Berteriak mengubah kerja otak

Teknik pengasuhan yang keras atau sering berteriak pada anak dapat benar-benar mengubah cara otak anak Anda berkembang. Itu karena manusia memproses informasi dan peristiwa negatif lebih cepat dan menyeluruh daripada yang baik. Ini dibuktikan pada satu studi yang membandingkan pemindaian MRI otak orang-orang yang memiliki riwayat pelecehan verbal dari orang tua di masa kanak-kanak dengan pemindaian mereka yang tidak memiliki riwayat pelecehan.

Temuannya, ada perbedaan fisik yang mencolok di bagian otak. Bagian tersebut bertanggung jawab untuk memproses suara dan bahasa.

3. Menyebabkan depresi

Selain membuat anak-anak merasa terluka, takut, dan sedih, ketika orang tua membentak mereka bisa berkontribusi menyebabkan masalah psikologis. Pengalaman psikis ini akan terbawa atau teringat hingga dewasa. Peneliti menemukan, anak berusia 13 tahun yang sering dimarahi mengalami peningkatan gejala depresi.

4. Memengaruhi kesehatan fisiknya

Banyak pengalaman yang dimiliki setiap orang hingga tumbuh dewasa, bahkan tanpa disadari. Stres di masa kanak-kanan dari orang tua yang kasar secara verbal dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah kesehatan tertentu saat dewasa. Stres jangka panjang, menurut penelitian, bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik.

5. Menyebabkan penyakit kronis

Pada 2017, Jennifer R. Piazza bersama tim meneliti hubungan antara pengalaman masa kecil yang negatif, termasuk pelecehan yang verbal dan jenis pelecehan lain, dengan perkembangan selanjutnya dari kondisi yang menyakitkan. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Psychology tersebut menemukan, kondisi kronis yang kerap dialami antara lain radang sendi, sakit kepala parah, masalah punggung dan leher.

Itulah dampak buruk dari sering marah, berteriak, dan membentak anak anak. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk mengelola emosi dan tetap bijak dalam membersamai pertumbuhan buah hati hingga mandiri.

Artikel ini telah tayang dengan judul Penting untuk Mengelola Emosi, Begini 5 Dampak Sering Marah pada Anak.

Selain terkait efek negatif marah pada anak, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.