Waspada Kanker Paru: Gejalanya Bisa Berupa Batuk dan Sesak Napas yang Tak Kunjung Membaik
Ilustrasi kanker paru (Pixabay)

Bagikan:

SURABAYA - Batuk dan sesak napas jadi gangguan kesehatan yang kerap diabaikan. Padahal, keduanya bisa menjadi gejala kanker paru, terutama jika dialami oleh seorang perokok berat.

Mewaspadai Kanker Paru

Dokter Spesialis Paru dari Mayapada Hospital Surabaya dr. Bambang Susilo Simon, SpP, FCCP, FAPSR, FISR, meminta agar para penderita batuk dan sesak napas akud untuk berhati-hati.

"Mayapada Hospital Surabaya baru-baru ini kedatangan pasien lansia wanita usia 70 tahun. Pasien tersebut datang dengan keluhan batuk dan sesak nafas yang tak kunjung membaik tanpa riwayat merokok. Pasien segera dilakukan pemeriksaan rontgen paru dan CT Scan paru dengan kontras. Ditemukan tumor pada paru sebelah kanan serta cairan di rongga selaput pembungkus paru di area tersebut," ucap dr. Bambang dikutip dari ANTARA, Sabtu, 9 April.

Dokter Segera Ambil Tindakan

Mendapati hal tersebut, dokter segera mengambil tindakan dengan pengambilan cairan. Selain itu dokter melakukan tindakan bronkoskopi (biopsi paru) untuk memastikan status tumor paru tersebut apakah berbahaya atau tidaknya.

Patut diketahui, bronkoskopi adalah prosedur yang dilakukan untuk melihat ke dalam organ saluran nafas/bronchus di dalam paru-paru dengan memasukkan alat serupa selang fleksibel dengan lampu dan kamera di ujungnya.

Bronkoskopi digunakan untuk mendapatkan sampel lendir atau jaringan paru untuk biopsi, untuk menghilangkan benda asing atau penyumbatan lain pada saluran paru-paru, atau untuk memberikan terapi pengobatan untuk masalah pada paru-paru.

"Hasil biopsi dan CT Scan paru dari pasien wanita berumur 70 tahun tersebut, diketahui diagnosa pasien adalah kanker paru jenis Non Small Cell Lung Cancer - Adenocarcinoma stadium 4," katanya.

Jenis Kanker Paru

Adenocarcinoma paru adalah jenis kanker paru primer yang paling banyak terjadi dan merupakan jenis kanker paru yang paling sering dialami oleh pasien wanita Asia yang tidak merokok.

Pada dasarnya, faktor risiko utama dari kanker paru termasuk adenocarcinoma adalah merokok. Selain itu faktor risiko lain adalah riwayat keluarga dengan kanker paru, mutasi gen, serta paparan asap, bahan kimia, dan logam berat.

Gejala Kanker Paru

Gejala kanker paru antara lain batuk yang tak kunjung sembuh, batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, kesulitan bernafas dan menelan, turun berat badan tanpa sebab yang jelas.

"Penanganan kanker paru termasuk adenocarcinoma tergantung pada stadium, lokasi kanker, dan kondisi pasien secara keseluruhan. Pada pasien ini, terapi awal yang dilakukan adalah kemoterapi untuk mencegah semakin menyebarnya sel kanker sambil menunggu hasil pemeriksaan analisa genetik dari sel kanker paru ini, di mana nantinya jenis obat yang digunakan akan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan ini," kata dr. Bambang.

Kanker Paru Stadium

Kanker paru stadium awal biasanya belum menunjukkan gejala, sedangkan jika sudah bergejala biasanya kanker sudah memasuki stadium lanjut. Untuk itu melakukan deteksi dini kanker paru sangat penting dilakukan terutama bagi yang memiliki faktor risiko.

Pemeriksaan direkomendasikan mulai usia 40 tahun. Pemeriksaan dengan LDCT paru atau Low Dose CT Scan paru dapat mendeteksi kanker paru bahkan pada stadium awal dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen paru. Jika terdeteksi sejak dini, maka tingkat keberhasilan terapi tentunya akan semakin tinggi.