Hubungan Seksual Setelah Melahirkan, Bagaimana Baiknya? Begini Penjelasan Pakar
Ilustrasi hubungan seksual setelah melahirkan (Наталья Хоменко/Pexels)

Bagikan:

SURABAYA - Hubungan seksual setelah melahirkan jadi sesuatu yang masih menuai perdebatan. Sebagian orang menganggap bahwa aktivitas tersebut bisa dilakukan, namun ada juga yang berkata sebaliknya. Lalu bagaimana dari kacamata seks edukasi?

Hubungan seksual setelah melahirkan

Sebagian pakar kesehatan menyarankan pasangan untuk menunda aktivitas seksual pasca melahirkan. Pasalnya, tubuh wanita mengalami banyak hal selama persalinan seperti kontraksi yang menyakitkan.

Sedangkan persalinan operasi caesar, tubuh menerima operasi besar berupa pemotongan kulit, lemak, otot, dan rahim sehingga bayi dapat dikeluarkan dari rahim. Sementara pada persalinan melalui vagina melibatkan robekan perineum.

Perlu istirahatkan panggul

Di luar dari metode persalinan yang ada, Anda akan disarankan untuk melakukan istirahat panggul agar tubuh Anda pulih dari dampak persalinan, kata pakar ob-gyn Sherry Ross, MD, seperti dikutip ANTARA dari Health, Jumat, 15 Juli.

Saran ini bukan hanya agar tubuh Anda bisa sembuh, tetapi juga karena risiko komplikasi pascamelahirkan, seperti infeksi pada sayatan atau robekan yang risikonya paling tinggi terjadi selama dua minggu pertama setelah melahirkan.

Lalu, berapa lama Anda bisa berhubungan intim setelah melahirkan?

Waktu tunggu hubungan seksual

Sekali lagi, tidak ada masa tunggu yang diperlukan. Tetapi Mayo Clinic melaporkan sebagian besar penyedia layanan kesehatan menyarankan untuk menunggu empat hingga enam minggu.

"Biasanya pada kunjungan enam minggu pascapersalinan dengan dokter, Anda akan diperiksa dan diberi lampu hijau untuk berhubungan seks lagi terlepas dari jenis persalinan yang Anda alami," ujar Ross.

Tetapi masa empat hingga enam minggu hanyalah aturan praktis untuk berapa lama menunggu. Amy Hill Fife, ahli terapis fisik khususnya terkait kesehatan panggul di Colorado, Amerika Serikat, menyarankan enam hingga delapan minggu sebagai standarnya. Dia mengatakan, bahkan kadang-kadang bisa 12 minggu atau lebih menunggu jaringan vulvovaginal sembuh.

"Jika persalinan tidak rumit dengan robekan vagina minimal, tanpa episiotomi, dan persalinan tahap 2 (fase mendorong) sekitar dua jam, maka enam hingga delapan minggu mungkin merupakan waktu yang tepat," kata Fife.

Durasi penantian

Penantian mungkin lebih lama jika Anda mengalami robekan pada vagina yang perlu diperbaiki melalui pembedahan, menurut Mayo Clinic.

"Ibu pada akhirnya harus menjadi orang yang memutuskan kapan dia siap untuk berhubungan seks," tutur Fife.

Selain penyembuhan jaringan vagina dan perineum, pertimbangan penting tentang kapan berhubungan seks setelah melahirkan adalah dukungan yang diterima ibu setelah melahirkan, tingkat kelelahan, dan tingkat keinginan untuk berhubungan intim.

"Banyak wanita yang menyusui mengalami nyeri, puting berdarah, mastitis, atau jaringan payudara tidak nyaman. Tidak satu pun dari ini meningkatkan keinginan untuk seks," kata Fife.

Artikel ini telah tayang dengan judul Perlukah Menunggu untuk Berhubungan Intim Setelah Melahirkan?

Selain terkait hubungan seksual setelah melahirkan, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.