Durasi Seks Singkat atau Tahan Berjam-jam, Mana Sebenarnya yang Paling Wanita Inginkan?
Ilustrasi (Toa Heftiba/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Saat berhubungan seks, banyak pria bingung mana yang lebih baik. Antara durasi hubungan seks yang singkat ataukah tahan berjam-jam di ranjang. Para suami perlu tahu mana yang lebih baik dilakukan saat sedang berhubungan dengan pasangan.

Ternyata menurut para ahli, hubungan seks yang berlangsung kurang dari 5 menit bisa dianggap sebagai ejakulasi dini. Meski singkat, hal tersebut sudah dianggap cukup dan memuaskan sebagian orang.

Sementara itu, sebuah penelitian mengatakan durasi hubungan seks yang paling sempurna adalah 3 sampai 13 menit. Peneliti Penn State Erie Eric Corty dan Jenay Guardiani melakukan survei terhadap 50 orang. Mereka mempertanyakan soal durasi hubungan seks pada peserta.

Mereka pun membuat 3 pilihan, 3-7 menit dianggap sebagai durasi hubungan seks yang cukup, 7-13 menit sebagai durasi hubungan seks yang diinginkan dan 1-2 menit sebagai durasi hubungan seks yang terlalu pendek, serta 30 menit sebagai durasi hubungan seks yang terlalu lama.

Penafsiran pria dan wanita tentang fungsi seksualnya serta pasangannya tergantung pada keyakinan pribadi yang dikembangkan sebagian dari pengaruh lingkungan.

Banyak pria dan wanita tampaknya memiliki fantasi berupa penis besar, ereksi yang sekeras batu dan durasi hubungan seks sepanjang malam.

“Dengan survei ini, kami berharap untuk menghilangkan fantasi semacam itu dan mendorong pria maupun wanita dengan data realistis tentang hubungan seksual yang dapat diterima, sehingga mencegah kekecewaan dan disfungsi seksual," jelas Eric Corty, profesor psikologi dikutip dari Daily Star, Selasa, 23 Agustus.

Salah satu yang menjadi kesalahpahaman besar adalah bahwa kebanyakan wanita mengejar sesi seks yang panjang, namun ini tidak terjadi.

Meskipun wanita membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk orgasme dibandingkan dengan pria yang hanya membutuhkan sekitar lima menit, penetrasi yang dalam untuk jangka waktu yang lama akan lebih menyakitkan daripada kesenangannya.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sex & Marital Therapy pada 2017 menemukan bahwa hanya 18 persen wanita yang mengatakan bahwa hubungan seks saja bisa membuat mereka mencapai klimaks.

Sebanyak 82 persen wanita lainnya membutuhkan stimulasi klitoris yang tidak ada hubungannya dengan sesi seks maraton panjang. Terapis seks, Laurie Mintz pun mengatakan proses penetrasi yang terlalu lama bisa membuat wanita mengalami kekeringan dan mengalami rasa sakit.

Terkait