5 Kesalahan Komunikasi dengan Pasangan yang Perlu Diperbaiki, Biar <i>Nggak</i> Saling Menyakiti
Ilustrasi kesalahan komunikasi dengan pasangan (Freepik/yanalya)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Setiap orang belajar bagaimana cara menjalin komunikasi yang baik. Ketika berkomunikasi dengan pasangan, modalnya tidak hanya cinta. Bahkan bermodal cinta pun, setiap orang juga pernah melakukan kesalahan. Kesalahan dalam konteks komunikasi dalam hubungan percintaan, perlu segera diperbaiki agar tak saling menyakiti atau memicu masalah yang lebih besar.

Apa saja kesalahan dalam berkomunikasi dengan pasangan yang perlu segera dikenali dan didiskusikan bagaimana cara memperbaikinya? Yuk, ikuti daftar berikut ini.

1. Tidak cukup berkomunikasi

Banyak pasangan yang melakukan aktivitas keseharian tanpa saling berkomunikasi. Sebangun dari tidur, mandi, sarapan, berangkat kerja, pulang, makan malam, menonton televisi, menidurkan anak-anak, dan tidur. Aktivitas yang monoton ini berulang berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Tentu ini tak menyenangkan, bahkan tak menyadari kehadiran satu sama lain. Kebiasaan ini membuat setiap orang dari pasangan tidak mengenal satu sama lain. Pasangan yang tidak cukup berkomunikasi, bisa membuat merasa kesepian. Artinya, pola komunikasi perlu segera disadari dan bisa sama-sama memperbaiki diri.

kesalahan komunikasi dengan pasangan
Ilustrasi kesalahan komunikasi dengan pasangan (Freepik/Tirachardz)

2. Tidak berkomunikasi karena menghindari masalah

Menghindari masalah yang kita miliki dengan pasangan, mungkin jadi salah satu alasan tidak berkomunikasi dengannya. Mungkin Anda membuat kesal pasangan sehingga tidak mengatakan apa-apa dan menarik diri. Ini bisa membangun tembok tinggi dan hubungan berpasangan semakin berjarak. Jadi, hindari melakukan kesalahan berkomunikasi karena hanya untuk menghindari masalah ya. Cobalah untuk bersama-sama menyelesaikan masalah lewat komunikasi secara sehat.

3. Memotong pembicaraan

Sebelum kalimat selesai diucapkan, hindari menimpalinya. Bahkan menimpali dengan nada tinggi, bisa memperpanas suasana. Mungkin Anda merasa bosan atau tidak minat dengan topik pembicaraan, tetapi Anda dan pasangan perlu sama-sama saling menghormati. Jadi, cobalah belajar menjadi pendengar yang baik.

4. Kesalahan memahami maksud

Seperti yang diutarakan pada paragraf pembuka, setiap orang melakukan kesalahan. Mengakui kesalahan adalah perilaku yang bijak. Tetapi kesalahan memahami karena memberatkan asumsi, tentu akan menimbulkan permasalahan baru dalam pasangan berkomunikasi. Jadi, cobalah untuk memahami apa yang dimaksud pasangan. Jika kurang memahami, Anda bisa bertanya atau menyamakan pemahaman.

5. Merasa paling benar

Mempertahankan argumen bukan tentang siapa yang menang dan kalah. Mengutarakan argumen yang berbeda, tujuannya untuk menemukan yang terbaik. Tetapi seringkali beradu argumen hanya ingin ‘menang’ atau merasa paling benar. Padahal, karena sama-sama terikat dalam komitmen, bukankah sebaiknya tidak berkompetisi tentang siapa yang benar atau salah?

Kesalahan berkomunikasi dengan pasangan yang disebutkan di atas, penting untuk dikenali. Kalau pernah mengalaminya, Anda dan pasangan bisa berbicara empat mata untuk mencari cara berkomunikasi yang lebih sehat.