Pasangan Cemburuan? Meski Ada Positifnya, Kenali Juga Aspek yang Merusak Hubungan
Ilustrasi pasangan cemburuan yang merusak hubungan (Freepik/stefamerpik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Rasa cemburu merupakan emosi yang kompleks. Banyak yang memicu dan konsekuensi juga berbeda-beda. Pakar dan psikolog mengaitkan kecemburuan dengan rasa sakit, ketidakpercayaan, kemarahan, dan kesedihan.

Kecemburuan dalam aspek positif, dapat menegaskan kembali cinta dan mencipta bujukan untuk tetap menjaga komitmen. Tetapi negatifnya juga enggak sedikit, bahkan bisa menyerang harga diri, menegaskan sikap posesif, dan menyebabkan kekerasan. Mengutip David Buss dalam Why Jealousy Is a Necessary as Love and Sex, baik pria dan wanita terikat untuk cemburu sebagai solusi masalah reproduksi dan kelangsungan hidup.

pasangan cemburuan yang merusak hubungan
Ilustrasi pasangan cemburuan yang merusak hubungan (Freepik/drobotdean)

Pria cemburu untuk menjaga pasangannya dari aktivitas seksual dengan saingannya untuk tujuan memastikan kepemilikan keturunan. Pada wanita, cemburu karena perlu menjaga perhatian dan cinta pasangannya dari saingan untuk tujuan memastikan perlindungna dan kelangsungan hidup. Kalau berdasarkan interpretasi psikolog Susanne B. Phillips, Psy.D., ABPP., pria lebih cemburu pada perselingkuhan seksual dan wanita cemburu karena perselingkungan emosional.

Kecemburuan juga didorong pemahaman budaya. Bahwa penegasan sangat berharga, maka persaingan dan peluang seksual besar pengaruhnya. Nah, jika ternyata Anda sering merasa cemburu atau pasangan Anda cemburuan, tampaknya tidak ada alasan nyata dibaliknya, tulis Phillips dilansir Psychology Today, Jumat, 31 Maret. Faktor pendorongnya, seperti rasa aman, kapasitas mencintai, perasaan terancam, kekhawatiran, kritik diri, kebosanan, ketidakpuasan, bahkan karena terisolasi.

pasangan cemburuan yang merusak hubungan
Ilustrasi pasangan cemburuan yang merusak hubungan (Freepik)

Melalui banyaknya faktor, semuanya menurunkan kepercayaan diri dan meningkatkan kekhawatiran kehilangan pasangan. Tetapi ketika pasangan bukan satu-satunya sumber penegasan, misalnya dapat dukungan dari teman, dapat memengaruhi positif secara emosional. Ini juga mengubah pandangan tentang Anda dan pasangan.

Tetapi faktanya, sebagian besar dari kita memiliki penyangkalan bawaan. Sehingga terkadang sulit mengabaikan perasaan yang mengarah pada pengkhianatan. Kecemburuan bisa merusak, ketika tumbuh kewaspadaan yang obsesif dan sikap posesif yang membuat pasangan merasa ‘tidak hidup’. Di sisi lain, kecemburuan juga membangun, seperti membangun interaksi lebih terbuka, memperkuat rasa percaya yang dilakukan kedua belah pihak, mengalokasikan waktu bersama, dan saling membangun kepercayaan diri.

Saran Phillips, jika hubungan Anda berdua berharga, ada cara untuk tetap dekat dengan penuh kasih. Misalnya sambil menjalin hubungan dengan teman, rekan satu tum, tetangga, atau kolega di luar hubungan. Selain itu, Anda dan pasangan perlu saling berbagi minat hingga kesulitan agar sama-sama memiliki posisi penting dalam kehidupan masing-masing.

Paling penting lagi, orang penting dalam hidup tidak pernah menemukan keterputusan, kehilangan, ketidakpercayaan, dan ruang untuk kecemburuan. Jadi, usir perasaan terisolasi pemicu kecemburuan memanas, cobalah saling genggam tangan dan penuh kasih untuk hubungan yang hangat serta harmonis.