Ejakulasi Lebih dari Sekali dalam Satu Waktu Berpotensi Jumlah Sperma Menurun dan Infertil
Ilustrasi ejakulasi lebih dari sekali dalam satu waktu (Freepik/Grinvalds)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Periode refraktori setelah ejakulasi dalam satu waktu cukup bervariasi. Oleh karena itu, pada pria agaknya sulit multiple ejakulasi. Bahkan menurut ahli, ejakulasi lebih dari sekali dalam satu waktu, jumlah sperma menurun hingga batas infertil atau ketidaksuburan. Apa maksudnya? Profesor psikologi David Rowland menjelaskan, periode refraktori adalah interval waktu antara orgasme pertama dan orgasme berikutnya. Istilah ini menunjukkan bahwa tubuh memiliki misteri karena tidak ada patokan pasti. Tetapi, sebagian kecil pria mengaku dapat mengalami orgasme berkali-kali.

Kebanyakan pria harus menunggu waktu cukup lama sebelum mereka dapat memulai kembali atau mengalami ereksi. Melansir Men’s Journal, Rabu, 3 Mei, periode refraktori berlangsung minimal 30-40 menit untuk kebanyakan pria. Jelas Rowland, tidak ada ukuran normal dari waktu interval refraktori. Tetapi ini bervariasi dan tergantung pada situasi.

Seiring bertambahnya usia, periode refraktori semakin memanjang. Salah satu yang menjelaskan adanya periode refraktori, adalah dengan perspektif evolusi.

“Ini salah satu cara untuk memastikan bahwa ada jumlah sperma yang tinggi dengan setiap percobaan interaksi seksual, yang kemudian meningkatkan kemungkinan terjadinya inseminasi, kehamilan, dan seterusnya,” jelas Rowland.

ejakulasi lebih dari sekali dalam satu waktu
Ilustrasi ejakulasi lebih dari sekali dalam satu waktu (Freepik/wayhomestudio)

Ejakulasi menyebabkan penurunan jumlah sperma secara langsung. Kemudian membutuhkan beberapa waktu untuk memproduksi kembali. Jika seorang pria mengalami ejakulasi lebih dari sekali dalam waktu yang relatif singkat, jumlah spermanya yang tinggi dapat turun ke tingkat yang mengindikasikan ketidaksuburan, tambah Rowland. Inilah mengapa banyak ahli kesuburan pria menyarankan pria untuk menunggu setidaknya dua hari antar ejakulasi agar mendapatkan jumlah sperma yang optimal.

Dalam alasan fisiologis, otak memberikan sinyal untuk mencegah proses ereksi sementara setelah orgasme dan baru bisa orgasme kembali. Meski Rowland tidak setuju pada perspektif ini, tetapi fakta menunjukkan hal lain.

Kata Rowland, proses ereksi hingga ejakulasi bukan terpusat pada otak melainkan sirkuit lokal di dalam tubuh. Maka banyak ahli menunjukkan bahwa peregangan otot selama rangsangan dan gairah meningkat yang menyebabkan peregangan di area panggul. Ini membangun tekanan yang kemudian melepaskan zat semen serta sperma ketika orgasme dan ejakulasi. Seiring dengan itu, orgasme berikutnya terhambat. Artinya, memberi jeda waktu sehari tidak ada masalah. Yang pasti, tidak ada ukuran normal sehingga periode refraktori sangatlah bervariasi, khususnya pada pria. Namun apabila merencanakan kehamilan, baiknya konsultasikan ke dokter supaya mendapatkan kualitas sperma yang optimal untuk pembuahan sel telur.