Apa Itu Slow Living? Ini Sejarah, Pengertian, Manfaat, dan Cara Memulainya
Ilustrasi slow living (Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Saat ini istilah slow living tengah jadi perbincangan. Pasalnya, banyak masyarakat yang mulai tertarik untuk menerapkan gaya hidup tersebut. Lalu sebenarnya apa itu slow living? Apa manfaatnya bagi kehidupan manusia?

Apa Itu Slow Living

Slow living pada dasarnya adalah salah satu gaya hidup yang mulai diterapkan oleh masyarakat modern. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, slow living bisa dimaknai dengan kehidupan yang lebih sederhana, santai, dan tidak terjebak pada pola cepat sebagaimana gaya hidup masyarakat modern.

Sebenarnya slow living awalnya adalah gerakan yang cukup berkembang di Italia di tahun 80-an. Gerakan itu sengaja dibuat untuk menentang budaya makanan cepat saji dan makanan besar lain lewat Slow Food Movement. Seiring berjalannya waktu, slow living tidak hanya jadi gerakan sosial namun jadi gaya hidup.

Kata “slow” pada istilah slow living menekankan pada kualitas hidup. Penganut slow living akan lebih menikmati hidup mulai dari makan, olahraga, hingga menghabiskan waktu dengan orang-orang yang dicintai.

Tak hanya itu, slow living juga akan menumbuhkan kesadaran manusia agar lebih menghargai lingkungan alam, mengurangi produksi sampah, menekan sikan konsumtif, bahkan mulai membatasi penggunaan media sosial dan teknologi yang tidak diperlukan oleh manusia.

Manfaat Hidup Slow Living

Gaya hidup slow living memiliki dampak yang positif terutama untuk kesehatan mental. Beberapa manfaat yang banyak dirasakan adalah sebagai berikut.

  1. Hidup Lebih Tenang

Esensi dari slow living adalah untuk mencapai ketenangan di tengah tuntutan hidup manusia modern agar serba cepat. Gaya hidup ini pelan-pelan akan menekan idealisme manusia yang selalu ingin nomor satu dalam segala hal. Misalnya, penganut slow living tak risau jika mereka tidak menggunakan ponsel terbaru, atau menggunakan mobil terbaru. Mereka hanya cukup memakan teknologi sebagaimana mestinya.

  1. Menghargai Manusa dan Alam Sekitar

Slow living juga akan menumbuhkan sikap saling menghargai, tidak hanya antar manusia namun dengan alam sekitar. Penganut gaya hidup ini akan lebih menjaga lingkungan dan menjaga relasi dengan manusia secara baik.

  1. Lebih Menikmati Hidup

Penganut slow living akan lebih menikmati hidup. Patut dicatat bahwa slow living bukan berarti malas. Slow living akan menikmati hidup, termasuk pekerjaan mereka. Saat seseorang dapat menikmati pekerjaan sebagai penunjang hidup, penganut slow living akan terhindar dari stres.

Cara Memulai Hidup Slow Living

Anda bisa mulai menerapkan slow living dengan berbagai cara. Beberapa cara mempraktikkan gaya hidup slow living yang bisa dicoba adalah sebagai berikut.

  1. Menikmati dan menghargai hidup sebaik-baiknya
  2. Menggunakan teknologi seperlunya tanpa ada ambisi tertentu
  3. Menghargai alam sekitar dengan lebih baik
  4. Mengurangi gaya hidup konsumtif
  5. Perbanyak interaksi dengan orang lain

Itulah informasi tentang apa itu slow living. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.