Penelitian Menunjukkan, Kurang Tidur Bikin Diet Semakin Kacau
Ilustrasi penelitian menunjukkan kurang tidur bikin diet kacau (Freepik/DCstudio)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Mengatur pola makan dengan diet, banyak tujuannya, salah satunya mencapai berat badan sehat. Namun ternyata, dalam menjalani diet harus diseimbangkan dengan gaya hidup yang sehat pula. Pasalnya, kurang tidur dikaitkan dengan kacaunya pola makan, menurut penelitian.

Penelitian dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Columbia University Irving Medical Center. Peneliti menunjukkan, wanita yang kurang tidur cenderung makan berlebihan dan pola makan berkualitas buruk. Sebelum penelitian ini, peneliti lainnya juga menemukan bahwa ada hubungan antara kurang tidur dan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Menurut asisten profesor ilmu kedokteran di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons, Brooke Aggarwal, EdD., umum pada wanita yang mengalami masalah tidur. Faktanya, hampir 40 persen wanita memiliki waktu tidur yang buruk. Aggarwal dan timnya menganalisis kebiasaan tidur dan makan sekelompok wanita.

penelitian menunjukkan kurang tidur bikin diet kacau
Ilustrasi penelitian menunjukkan kurang tidur bikin diet kacau (Freepik)

Sebanyak 495 wanita berusia 20 hingga 76 tahun dianalisis waktu tidurnya. Peneliti melihat kualitas tidur mereka, berapa lama tertidur, dan apakah mereka mengalami insomnia. Mereka juga diminta melaporkan jenis makanan yang biasa mereka makan dan porsinya. Dari hasil analisis, peneliti menemukan bahwa wanita dengan kualitas tidur buruk cenderung makan lebih banyak gula tambahan. Pola makan ini juga berkaitan dengan obesitas dan diabetes.

Wanita dengan insomnia yang lebih buruk makan lebih banyak makanan berdasarkan beratnya, menurut penelitian. Mereka juga mengonsumsi lebih sedikit lemak tak jenuh dibandingkan dengan wanita yang mengalami insomnia tidak terlalu parah. Kualitas tidur buruk juga dikaitkan dengan asupan biji-bijian yang lebih rendah.

“Kami berpikir bahwa kualitas tidur yang buruk dapat mengubah sinyal rasa lapar dan kenyang. Misalnya dengan menaikkan kadar ghrelin yang merangsang nafsu makan, dan menurunkan kadar leptin yang mengurangi rasa kenyang,” terang Aggarwal.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur mengubah aktivitas otak. Terutama di pusat otak, yang mana memengaruhi motivasi dan keinginan makan meningkat. Inilah yang menyebabkan orang kurang tidur cenderung makan berlebihan.

Seperti lorong gelap yang tak berujung. Ternyata pola makan buruk juga bisa memengaruhi tidur yang buruk. Seperti makan berlebihan siang hari, juga mempersulit tidur pada malamnya. Pada akhirnya, Aggarwal merekomendasikan kualitas tidur perlu didapatkan tetapi juga harus mengatur makan sehat pada siang harinya. Makanan seimbang, bisa didapat dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan ikan.

Selain itu, sumber protein bisa didapat dari daging unggas dan daging. Dilansir Healthline, Jumat, 21 Juli, Aggarwal merekomendasikan lagi, batasi makanan mengandung lemak jenuh dan trans. Kurangi pula asupan gula serta garam. Selanjutnya, untuk membentuk pola makan sehat, makanlah ukuran porsi sedang dan makanan rendah kepadatan energi untuk membantu menjaga berat badan sehat.