<i>Gak</i> Boleh Abai, Kenali 7 Tanda Terlalu Banyak Makan Makanan Berprotein
Ilustrasi tanda terlalu banyak makan makanan berprotein (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Makan makanan berprotein bertujuan untuk membangun otot. Selain juga membantu menurunkan berat badan karena mengganti kalori dengan makanan protein, tetapi juga berisiko tertentu kalau makan makanan berprotein kebanyakan. Maka penting dikenali berikut ini tanda-tanda terlalu banyak asupan protein harian yang Anda konsumsi.

1. Mengalami dehidrasi

Menurut personal trainer dan ahli nutrisi yang berbasis di Nashville, Dan DeFigio, penelitian mendukung asupan protein antara 0,8 gram per kilogram berat badan. Artinya, jika berat badan 70 kilogram bisa mengkonsumsi 56 gram protein per hari. Seiring dengan informasi tersebut, hidrasi sangat penting ketika Anda meningkatkan konsumsi protein. Dehidrasi adalah tanda bahwa kadar cairan tubuh menurun. Ini merupakan tanda cairan terserap untuk mengeluarkan nitrogen guna mengolah protein. Jadi, kalau minum seperti biasa tetapi tubuh mengalami dehidrasi, merupakan tanda pertama Anda kelebihan makan makanan berprotein.

2. Otak berkabut

Glukosa adalah sumber bahan bakar utama otak. Jika asupan protein meningkat menggantikan karbohidrat, otak mungkin tidak mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Biasanya, ditandai dengan otak berkabut ketika asupan protein Anda kebanyakan. Jelas DeFigio, jika Anda mengalami kelebihan protein dalam jangka panjang maka amonia dalam aliran darah akan menumpuk. Meski tidak akan jadi masalah untuk kesehatan, tetapi akan mengganggu aktivitas kognitif Anda.

tanda terlalu banyak makan makanan berprotein
Ilustrasi tanda terlalu banyak makan makanan berprotein (Freepik/rawpixel.com)

3. Bertambah berat badan

Makan asupan protein yang banyak, menyebabkan Anda bertambah gemuk. Ini bisa juga memengaruhi penyakit metabolik. Namun makan protein tinggi setelah berolahraga itu baik. Hindari menambahkan burger keju, kentang, atau nacho supaya berat badan tidak naik.

4. Performa berkurang

Saat Anda meningkatkan asupan protein, Anda sering mengurangi konsumsi karbohidrat atau lemak. Jadi ini akan memengaruhi intensitas dan kinerja latihan atau workout. Namun para ilmuwan mengatakan, asupan protein harian lebih tinggi daripada karbohidrat secara signifikan dapat mengurangi total asupan energi.

Sarannya, bagi konsumsi harian secara merata antara waktu makan dan camilan. Tambahkan karbohidrat untuk menambah energi serta lemak sehat dalam jumlah sedang.

5. Mengalami sembelit

Kalau buang air besar terasa sulit, pola makan berperan besar. Menurut DeFigio, diet protein tinggi atau rendah karbohidrat, seringkali rendah serat. Ini akan membuat Anda mengalami sembelit. Kiat dari protesional dilansir Muscle and Fitness, Kamis, 7 September, tingkatkan asupan cairan dan konsumsi biji-bijian saat gejala pertama sembelit muncul. Ini mungkin berarti Anda perlu berhenti sementara mengonsumsi protein sampai gejala mereda.

tanda terlalu banyak makan makanan berprotein
Ilustrasi tanda terlalu banyak makan makanan berprotein (Freepik/gpointstudio)

6. Bau mulut

Diet rendah karbohidrat, umumnya lebih tinggi protein dan mungkin menyebabkan bau mulut. Sebuah studi tentang efektivitas dan keamanan diet rendah karbohidrat pada remaja mencatat bahwa rasa jauh, bau mulut, dan mulut kering sering disebut sebagai efek samping dari diet protein tinggi.

7. Memicu risiko batu ginjal

Diet tinggi protein berpotensi meningkatkan risiko pembentukan batu kalsium di saluran kemih. Sederhananya dehidrasi dan kelebihan kalsium urin sehingga menyebabkan batu ginjal. Untuk menjaga keseimbangan asam-basa dan mencegah pembentukan batu ginjal, para ilmuwan mengatakan bahwa orang yang menjalani diet protein tinggi harus mengonsumsi buah-buahan dan sayuran tinggi kalium.

Itulah ketujuh tanda terlalu banyak makan makanan berprotein. Tanda di atas perlu dikenali untuk mencegah risiko memperrburuk kesehatan dan performa harian Anda.