Saat Pasangan Mengidap Gangguan Stres Pascatrauma, Ini 15 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Sebagai Bentuk Dukungan
Ilustrasi (Cottonbro/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Hubungan percintaan yang sehat serta dukungan dari orang-orang sekitar.  Sering kali menjadi bagian penting dalam pemulihan segala kondisi masalah kesehatan mental, termasuk gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Namun, ketika Anda sendiri kerap merasa tertekan atau marah. Saat berhadapan dengan pasangan yang memiliki gangguan stres pasca trauma, maka mendukung pasangan bisa jadi hal yang sedikit sulit. Diperlukan kesabaran yang besar dalam membersamai orang dengan PTSD.

Untuk memberikan dukungan terbaik bagi pasangan yang hidup dengan PTSD, pertimbangkan tip berikut ini, dilansir dari Psych Central, Rabu, 24 Januari.

  • Dorong orang yang Anda cintai untuk mencari bantuan profesional khusus menangani PTSD.
  • Pelajari cara efektif untuk menangani momen kilas balik, seperti teknik pernapasan dan fokus pada masa kini. 
  • Lanjutkan rutinitas normal Anda sebanyak mungkin.
  • Ciptakan rutinitas baru sesuai kebutuhan dan tambahkan struktur untuk rasa aman.
  • Daripada Anda yang mengambil semua keputusan, biarkan orang yang Anda sayangi mengambil keputusan berdasarkan tingkat kenyamanannya.
  • Sadari rasa stres Anda sendiri lalu ambil langkah aktif untuk mempraktikkan perawatan diri.
  • Berada di sisi pasangan jika dia perlu membicarakan traumanya. Atau pertimbangkan untuk menemui ahli kesehatan mental bersama.
  • Jika orang yang Anda sayangi memberitahu sesuatu yang sulit didengar, usahakan reaksi Anda tetap positif atau netral.
  • Jika pasangan sedang bergumul dengan citra diri atau pikiran negatif, mungkin ada gunanya jika Anda mengungkapkan cinta dan komitmen Anda secara teratur. Lalu bantu pasangan membangaun rasa percaya diri dengan dukungan positif. Pertimbangkan untuk menanyakan apa yang dia butuhkan.
  • Sadarilah bahwa setiap orang bereaksi terhadap suatu peristiwa secara berbeda. Tak salah jika orang yang Anda cintai mengalami PTSD setelah melalui kejadian yang kurang menyenangkan.
  • Tetaplah tenang jika pasangan sedang meluapkan amarahnya, namun tetap ingat untuk melindungi diri sendiri.
  • Beri diri ruang jika Anda merasa situasinya mungkin akan meningkat. Siapkan daftar orang-orang yang dapat dipercaya dan yang dapat dihubungi untuk mendapatkan dukungan.
  • Dorong pasangan mencari tips profesional tentang cara sehat mengekspresikan kemarahan dan frustrasinya. Anda mungkin juga ingin mencari bantuan tentang cara menangani dengan tenang ketika ledakan terjadi.
  • Hindari meremehkan peristiwa traumatis atau perasaan orang yang Anda cintai.
  • Didiklah diri Anda sendiri tentang PTSD.

PTSD dapat ditangani dengan pengobatan serta tindakan yang tepat. Tapi ingatlah, Anda tidak bisa memaksa pasangan mencari bantuan profesional. Namun, Anda dapat menyemangatinya dan menawarkan diri ikut bersamanya menemui konselor jika itu bisa membantu. Anda mungkin juga bisa mencari dukungan profesional untuk diri sendiri dan seluruh anggota keluarga. 

Perlu diingat, selalu ada untuk pasangan. Bukan berarti Anda harus ikhlas menerima tiap perilaku atau tindakan yang dapat membahayakan keselamatan Anda. Baik Anda maupun pasangan, tak ada yang bisa disalahkan atas gejala yang timbul akibat PTSD.