Bagikan:

YOGYAKARTA – Masa depan yang terlihat abu-abu dan membuat Anda tak lagi bersemangat menghadapi setiap tantangan, bisa jadi karena tingkat optimisme Anda sedang menurun. Seorang terapis pernikahan dan keluarga, Allu Spotts-De Lazzer, MD., LMFT., LPCC., CEDC-S., mengatakan banyak kliennya di ruang konsultasi mengalami hal tersebut. Meskipun cara mengatasi kurang optimis bisa sangat personal, tetapi Lazzer memberikan tips sederhana berikut ini.

1. Hadapi dengan baik

Jangan menekan diri untuk bersikap optimis jika Anda tidak merasakannya. Gagasan tentang berpura-puralah sampai berhasil, bisa membingungkan. Menurut pengalaman Lazzer, memaksakan diri untuk selalu optimis saat sedang sedih atau takut untuk bertindak, itu tidak selaras. Maka penting untuk betul-betul mengenali apa yang dirasakan. Dengan mengidentifikasi, mungkin Anda bisa menemukan akar masalahnya. Misalnya karena takut, sedih, rentan, atau emosi yang membuat Anda tidak nyaman lainnya.

Penelitian ilmu saraf menunjukkan, menamai apa yang dirasakan dapat membantu menjinakkannya, dilansir Psychology Today, 2 Maret. Menamai emosi artinya juga dapat memberi arahan. Misalnya ketika Anda merasa takut, akan diketahui lebih mendalam takut kenapa dan bagaimana Anda dapat membuat rencana tepat untuk menangani situasi tersebut jika dialami lagi.

cara sederhana membantu mengatasi saat kurang optimis
Ilustrasi cara sederhana membantu mengatasi saat kurang optimis (Freepik/luis_molinero)

2. Perhatikan dan tantang pikiran Anda

Apakah Anda mengatakan kepada diri sendiri bahwa “semuanya terasa menyebalkan”. Sebenarnya dengan menyatakan kalimat pesimis tersebut, tidak semua hal itu buruk. Kalau menganggap semua terasa menyebalkan karena “tidak pernah mendapat pekerjaan yang diharapkan dan itu menyebalkan”, mungkin lebih jujur. Jadi Lazzer menyarankan, cobalah untuk menguji pikiran Anda. Jangan terjebak pada pola pikir yang tidak membantu. Cobalah menantang diri dan memperhatikan secara jujur apa yang sebenarnya dirasakan dan karena apa.

3. Periksa pemicu

Penting untuk merasakan hal yang membuat Anda merasa kurang optimis. Apakah itu tentang peristiwa yang dialami tadi, atau berita tidak menyenangkan, media sosial, atau hubungan yang enggak sesuai harapan. Saran Lazzer, cobalah bereksperimen dengan mengubah respons ketika menghadapi pemicu tersebut.

4. Singkirkan alasan biologis

Kalau tiba-tiba merasa ada yang tidak beres, bisa jadi karena ada hal tertentu yang memengaruhi suasana hati. Seperti kurang nutrisi makanan tertentu atau saatnya periksa kesehatan secara keseluruhan. Vitamin D dalam tubuh kurang, ternyata juga memengaruhi suasana hati. Maka selain memastikan apa pemicu kurang optimis, penting juga tetap mengkonsumsi makanan bernutrisi supaya mendukung kesehatan mental dan fisikal.

5. Memantau

Beri batas waktu pada diri sendiri tentang seberapa lama Anda akan membiarkan diri “tak bersemangat”. Kurang optimis terus-menerus selama lebih dari dua monggu, merupakan tanda mengalami episode depresi, menurut American Psychiatric Association. Jadi, penting memantau batasan atau membuat batas. Kalau Anda membutuhkan bantuan profesional, bisa berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.

Menurut Lazzer, terkadang hidup itu sulit. Stressor yang kita enggak mengenalinya, dapat membuat optimisme menyurut. Maka penting untuk mengenali dan mengindentifikasi apa yang sedang kita rasakan, tujuannya untuk mengatasi menurunnya optimisme dengan cara yang paling sederhana di atas.