YOGYAKARTA - Bumbu dapur menjadi salah satu elemen penting dalam memasak makanan. Ada berbagai macam bumbu dapur yang dapat digunakan untuk membuat makanan jadi terasa lebih nikmat. Tapi perlu diingat bahwa ada sebagian jenis bumbu dapur yang haram bagi umat Islam.
Dari sekian banyaknya bumbu dapur yang bisa meningkatkan cita rasa makanan, Anda harus tahu mana yang halal dan haram untuk dipakai. Biasanya bumbu dapur ini haram karena mengandung alkohol, daging babi, ataupun zat-zat yang termasuk haram dalam ajaran Islam.
Jadi saat akan memasak, pastikan menggunakan bumbu dapur yang tidak haram. Begitu pun ketika Anda membeli makanan di luar, sebaiknya juga perhatikan apa kandungan bahan yang digunakan pada makanannya. Lantas apa saja bumbu dapur yang haram bagi umat Islam?
Jenis Bumbu Dapur yang Haram
Berikut ini beberapa jenis bumbu dapur yang haram untuk digunakan pada makanan atau dikonsumsi oleh umat Islam:
Angciu
Jika dalam masakan Jepang terdapat mirin, maka dalam kuliner Tiongkok ada angciu yang lebih umum digunakan. Penambahan angciu dalam masakan dapat meningkatkan cita rasa dan aroma hidangan. Sama seperti mirin, angciu juga berasal dari fermentasi beras, sehingga mengandung alkohol. Cairannya memiliki warna merah yang khas.
Sebagai alternatif halal, Anda bisa mengganti angciu dengan campuran kecap asin, air jeruk limau, dan air jahe. Selain itu, bagi Anda yang ingin membeli makanan khas Tiongkok, sebaiknya menanyakan terlebih dahulu apakah masakan tersebut menggunakan angciu atau tidak.
Rum
Rum memiliki aroma khas yang sering digunakan dalam pembuatan black forest, tiramisu, puding, berbagai jenis cake, hingga es krim. Namun karena berasal dari fermentasi air tebu, rum mengandung alkohol dengan kadar yang cukup tinggi.
Kandungan alkohol pada rum bisa sekitar 40%, sehingga tidak halal. Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan ekstrak vanila halal atau mencampurkan jus nanas atau apel dengan ekstrak almond untuk mendapatkan aroma dan rasa yang serupa.
Mirin dan Sake
Mirin dan sake adalah bumbu masakan yang sering digunakan dalam kuliner Jepang dan Korea. Kedua bahan ini berasal dari fermentasi beras. Perbedaannya terletak pada kadar alkoholnya, di mana mirin khas Jepang memiliki kandungan alkohol 14% lebih rendah dibandingkan sake.
Dengan rasa manis dan gurih, keduanya sering dimanfaatkan untuk marinasi, campuran saus, serta menghilangkan aroma amis pada daging dan ikan. Jika ingin mengganti sake dalam masakan, Anda bisa menggunakan sedikit cuka putih ringan.
Sementara jika ingin menggantikan mirin yang memiliki tekstur kental dan rasa manis, Anda dapat mencampurkan perasan jeruk lemon, jus anggur, dan gula pasir. Anda juga bisa menggantinya dengan cukup memakai sedikit madu alami.
Saus Charsiu
Selain angciu, saus charsiu juga tidak boleh digunakan dalam masakan karena biasanya dibuat dari daging babi. Meskipun ada varian yang menggunakan daging ayam, tetap diperlukan kehati-hatian saat membelinya. Pastikan untuk memeriksa komposisi bahan dan mencari logo halal sebelum menggunakannya.
Red Wine
Red wine tidak hanya dikonsumsi sebagai minuman, tetapi juga kerap digunakan sebagai bahan tambahan dalam masakan. Karena berasal dari fermentasi anggur merah, red wine mengandung alkohol sehingga tidak halal.
BACA JUGA:
Sebagai penggantinya, Anda bisa menggunakan jus buah seperti jus anggur, cranberry, apel, atau tomat untuk memberikan cita rasa lezat pada masakan.
Brandy
Seperti halnya rum, brandy juga sering digunakan untuk menambah aroma dan cita rasa pada kue atau dessert. Namun bagi umat Muslim, brandy tidak boleh dikonsumsi karena memiliki kandungan alkohol yang cukup tinggi, yakni sekitar 35% hingga 60%.
Demikianlah beberapa bumbu dapur yang haram dan tidak boleh digunakan untuk campuran makanan bagi umat Islam. Jenis-jenis bumbu dapur diatas termasuk haram karena memiliki kandungan yang haram dalam ajaran islam. Baca juga menu sahur yang sehat dan praktis.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.