JAKARTA - Pernahkah Anda berkencan pertama kali atau bertemu orang baru dan tiba-tiba, dalam hitungan menit, mereka mulai menceritakan trauma terdalam, luka masa kecil, dan ketakutan eksistensial mereka? Atau mungkin Anda mendapati diri berbagi "terlalu banyak" hal tentang hidup Anda dan tiba-tiba tersadar bahwa Anda mengungkapkan lebih banyak dari yang Anda inginkan, hanya untuk disambut dengan keheningan yang canggung atau keraguan.
Nah ada istilah untuk ini, yang disebut floodlighting. Dan jika Anda berpikir berbagi terlalu banyak informasi itu keren, maka tunggu dulu karena bisa jadi lebih banyak rugi daripada manfaatnya.
Berikut ini pengertian floodlighting, mengapa itu terjadi, dan bagaimana cara menghentikannya agar tidak merusak hubungan, melansir India Times, Selasa, 8 April.
Apa itu floodlighting?
Floodlighting adalah ketika seseorang berbagi detail yang sangat pribadi, sering kali intens, tentang kehidupan mereka terlalu dini dalam suatu hubungan. Atau saat berkencan jauh sebelum rasa saling percaya dan keintiman terbentuk.
Niat dari seorang floodlighter tidak selalu buruk. Beberapa orang melakukan floodlight dalam upaya mempercepat kedekatan, sementara yang lain melakukannya karena kecemasan, kurangnya kesadaran diri, atau bahkan sebagai mekanisme pertahanan diri. Namun, alih-alih menumbuhkan hubungan tulus, floodlighter dapat membuat orang lain kewalahan, membuat mereka merasa bertanggung jawab atas emosi yang belum siap mereka tangani.
Tanda-tanda yang perlu diwaspadai jika seseorang melakukan floodlighting
Jika Anda tidak yakin apakah sorot mata memengaruhi hubungan Anda, berikut beberapa tandanya:
- Pengungkapan emosi yang cepat: Berbagi trauma mendalam, ketakutan, atau pengalaman yang sangat pribadi di awal hubungan.
- Mencari kepastian segera: Mengharapkan validasi mendalam dari seseorang yang belum punya waktu untuk mendapatkan tingkat kepercayaan itu.
- Kerentanan sepihak: Percakapan didominasi oleh pengakuan pribadi, membuat orang lain tidak punya banyak ruang untuk berbagi dengan kecepatan mereka sendiri.
- Intensitas emosi yang terasa dipaksakan: Hubungan yang meningkat terlalu cepat tanpa adanya peningkatan alami.
BACA JUGA:
Menghentikan kebiasaan menyoroti
jika Anda mendapati diri floodlighting, tanyakan: Apakah saya berbagi karena merasa aman, atau karena saya ingin validasi instan? Alih-alih memulai dengan momen-momen paling rentan, biarkan kepercayaan terbentuk secara bertahap. Hubungan tumbuh subur dengan keterbukaan bersama jadi atur tempo Anda. Jika seseorang melakukan floodlighting pada Anda, sebaiknya segera tetapkan batasan.
Kalimat sederhana seperti "Saya menghargai kepercayaan Anda kepada saya, tetapi mari kita luangkan waktu untuk saling mengenal" dapat menjaga keseimbangan. Kerentanan itu bagus, tetapi alangkah lebih baik dinikmati dalam jumlah tepat, pada waktu tepat.