Bagikan:

JAKARTA - Salah satu skincare yang tengah viral di media sosial adalah PDRN atau Polydeoxybonucleotide. Secara ilmiah, PDRN merupakan fragmen DNA yang diekstrak dari sperma salmon, yang ternyata memiliki struktur sangat mirip dengan DNA manusia.

Dengan berbasis dari DNA ikan salmon, PDRN dikenal luas karena kemampuannya dalam memperbaiki dan meregenrasi kulit. Di Korea Selatan, skincare ini sudah banyak digunakan, seperti prosedur medis estetik Rejuran Healer, treatment injeksi yang dikenal sebagai treatment skin booster.

Dikutip dari Vogue Singapura, konsultan dermatologist, Dr. Stephanie Ho, menjelaskan memang terdapat beberapa manfaat dari PDRN. Salah satunya adalah regenerasi kulit, dengan merangsang pergantian sel dan perbaikan jaringan kulit.

Skincare ini juga dapat memberikan anti-aging dengan meningkatkan produksi kolagen, menghidrasi kulit secara intensif, memberikan efek anti-inflamasi, hungga rejuvenasi menyeluruh sehingga kulit tampak lebih sehat dan bercahaya.

Di tahun 2025, PDRN mulai merambah ke dunia skincare topikal. Formulasinya berbentuk serum, krim, hingga sheet mask .

Produk-produk tersebut diklaim dapat membuat kulit lebih kenyal, lembap, dan tampak seperti glass skin. Namun, jika digunakan dalam skincare topikal, fungsi PDRN tergantung pada formulasi produknya.

“Ilmu pengetahuan di balik PDRN menjanjikan, terutama dalam perawatan estetika di mana itu disuntikkan langsung ke kulit. Tetapi jika dimasukkan ke dalam perawatan kulit topikal, kemanjurannya tergantung pada formulasi dan sistem pengiriman molekuler,” jelas Stephanie Ho, dikutip pada Kamis, 17 April 2025.

Stephanie Ho juga menyarankan penggunaan PDRN mulai usia 25 tahun ke atas. Di usia tersebut biasanya produksi kolagen secara alami mengalami penurunan.

Selain itu, perlu juga diperhatikan beberapa efek samping dari penggunaan PDRN. Salah satunya adalah bagi yang alergi seafood, karena PDRN berasal dari DNA ikan salmon, sehingga jika alergi sebaiknya dihindari.

Kemudian, skincare ini sebaiknya tidak digunakan saat hamil atau menyusui, karena belum ada cukup studi yang menegaskan keamanannya digunakan ibu hamil dan menyusui. Meski baik untuk bekas jerawat, PDRN juga sebaiknya tidak digunakan pada kulit dengan jerawat aktif atau infeksi.