Bagikan:

YOGYAKARTA – Lelucon buruk mungkin akan terasa garing, tetapi ini salah satu cara agar anak-anak mencintai Anda, orangtuanya. Penelitian yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal PLOS One menunjukkan, penggunaan humor dalam pengasuhan anak berdampak positif yang lebih besar. Ini yang kerap kali tak disadari orang tua dalam menjalankan pola pengasuhan bagi anak-anaknya.

Banyak penelitian menemukan efek positif ketika ortu memakai permainan dalam mendidik anak-anaknya. Dalam penelitian ini, peneliti secara spesifik memakai variabel humor yang ditanyakan kepada responden penelitiannya. Orang tua yang menggunakan humor di rumah, anak-anaknya memiliki pengalaman masa kecil yang menyenangkan dan diingat bertahun-tahun kemudian. Hasil penelitian ini melaporkan, orang tua yang lucu dipandang lebih positif. Mereka juga memiliki hubungan yang lebih kuat dengan anak-anaknya ketika sudah dewasa. Orang tua yang mewarnai pola pengasuhan dengan humor dianggap lebih baik dan lebih efektif.

penelitian tentang orang tua humoris lebih positif dalam menjalankan pola pengasuhan anak-anaknya
Ilustrasi penelitian tentang orang tua humoris lebih positif dalam menjalankan pola pengasuhan anak-anaknya (Freepik)

Penelitian ini tidak melibatkan kelompok responden yang besar atau beragam. Mayoritas respondennya adalah laki-laki kulit putih dan mengandalkan laporan bertahun-tahun setelah kejadian. Meskipun begitu, penelitian ini menawarkan pandangan yang meyakinkan dan optimis tentang pengasuhan anak. Selain memasak, membersihkan, dan mencuci pakaian, hal-hal kecil yang bisa jadi panutan, yaitu meluangkan waktu membuat anak-anaknya tertawa merupakan tugas ortu yang berharga.

Tertawa bersama keluarga tentu menyenangkan, dan tentu banyak manfaat. Peneliti tertarik pada humor sebagai alat dan bagaimana humor dapat digunakan dalam situasi pengasuhan anak sehari-hari.

Perlu diperhatikan, humir dapat mendorong perubahan kerangka perspektif. Ini juga yang membuat kita mengubah cara menafsirrkan suatu peristiwa atau respons. Dengan demikian, akan membuka kemungkinan baru bagi anak-anak dan orang tua. Humor juga dapat mengubah cara mengekspreskan emosi dan konflik dengan cara yang menyenangkan. Seperti yang dicatat dalam penelitian ini, ketika semua upaya untuk menenangkan amukan balita gagal, maka ortu mencoba membuat amukan mereka sendiri secara menyenangkan. Hal ini membuat anak tertawa, alih-alih mengamuk, dan merasa lebih baik. Bonus manfaat tambahannya, mencegah orang tua terlalu frustrasi.

Menurut psikolog positif dan pakar pengasuhan anak, Reena Patel, LEP., BCBA. dilansir Parents, Selasa, 27 Mei, pola pengasuhan yang diwarnai dengan humor dan permainan berdampak jangka panjang. Ia mengatakan telah mempelajari cara bercanda dalam situasi yang menegangkan dengan mengamati keterampilan seumur hidup yang sangat bermanfaat bagi anak-anak. Humor dapat membantu membangun perspektif anak-anak dan membantu melihat berbagai hal dalam sudut pandang positif.

“Beradalah seperti anak Anda dan nikmati waktu bersama mereka. Tertawa akan muncul saat Anda bermain dan menikmati waktu bersama,” kata Patel.

Cara untuk lebih humoris, dengan memberikan ruang anak untuk menertawakan Anda. Teori humor yang populer berkaitan dengan bermain-main dengan ketidakseimbangan kekuasaan dan superioritas, jadi apa pun yang dapat Anda lakukan untuk membuat diri Anda terlihat konyol dan membalikkan kesenjangan otoritas itu pasti akan mengundang tawa. Pastikan humor tidak berlebihan, yang perlu diingat bahwa komedian hanyalah salah satu dari banyak peran yang harus dimainkan orang tua.