5 Manfaat dari Rasa Bosan yang Akan Mengubah Cara Pandang Anda Terhadap Kehidupan
Ilustrasi manfaat dari rasa bosan (Unsplash/Magnetme)

Bagikan:

SURABAYA - Hidup tak selamanya menyenangkan. Kadang diliputi kebosanan saat tak ada peribahan. Jika mengalami hal itu, Anda akan merasa waktu berjalan sangat lambat sehingga Anda harus mengisi waktu luang itu agar tak bosan. Namun, tahukah Anda manfaat rasa bosan?

Mengenal Rasa Bosan

Perlu diketahui, rasa bosan adalah situasi emosional yang tidak menyenangkan. Arthur Schopenhauer dalam esainya yang berjudul On the Vanity of Existence, dilansir The British Psychological Society, Senin, 25 Oktober, menjelaskan bahwa kebosanan adalah pengingat akan ketidakbermaknaan keberadaan manusia. Keraguan eksistensial ini kerap dirasakan masing-masing orang.

Dalam dunia psikologi, rasa bosan adalah musuh dari keinginan dan menumbuhkan ketidakmampuan ataupun ketidakpuasan tentang satu hal. Profesor John Eastwood dan rekannya di York University punya definisi sendiri. Mereka menilai bahwa kebosanan terjadi ketika kita tidak mampu melibatkan perhatian kita dengan informasi dari pikiran serta rangsangan dari lingkungan.

Manfaat Rasa Bosan

Berdasarkan penelitian Eastwood, siswa yang merasa bosan akan lebih fokus secara eksternal dan melaporkan kesulitan mengidentifikasi emosi mereka.

Dampak negatif bosan sendiri seperti membuat kita terjerembap dalam rasa tak berguna, tak bermakna, dan mati gaya.

Namun sejumlah ahli termasuk Eastwood menelusuri lebih jauh tentang dampak dari rasa bosan. Tidak hanya negatif, rasa bosan bisa jadi katalisator bagi seseorang yang mau mengejar dan melepaskan diri dari kerangkeng kebosanan. Dampak positif rasa bosan sendiri adalah bisa meningkatkan beberapa aspek dalam diri, termasuk berikut di bawah ini.

1. Menjaga kesehatan mental

Mungkin Anda bertanya-tanya, kondisi krisis eksistensial kok bisa meningkatkan kesehatan mental. Mengutip tulisan Zachary Wojtowicz dan rekan dilansir Psychology Today, kekayaan informasi di era informasi berarti ada kelangkaan perhatian. Perhatian hanya fokus pada kegiatan produktif sehingga istirahat kerap tak cukup didapatkan.

Pada intinya, dengan rasa bosan terhadap keriuhan informasi membuat seseorang jadi istirahat. Yang mulanya kebanyakan beban, kita jadi lebih rileks dengan mengambil jarak dari media sosial karena didorong rasa bosan.

2. Menumbuhkan kreativitas

Kebosanan bisa memberi kesempatan kita untuk mengisi waktu dengan berpikir dan lebih reflektif. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2018 oleh Mann Sandi menuliskan, orang dipaksa melakukan tugas yang membosankan. Mengerjakan tugas-tugas yang membosankan mendorong pikiran mereka mengembara, arahnya pada cara berpikir kreatif.

Menurut penelitian ini, kegiatan duniawi sebagai rangsangan eksternal untuk mengaktifkan daya imajinasi dan berpikir dengan cara berbeda.

3. Mampu Memotivasi

Rasa ingin tahu tidak akan terpicu tanpa hadirnya rasa bosan. Penelitian berjudul On the Function of Boredom oleh Bench dan Lench tahun 2013 melaporkan bahwa mencari kebaruan menyiratkan ketidakpuasan dengan status quo dan kesediaan menantang gagasan serta praktik yang sudah mapan.

4. Memotivasi mengejar tujuan baru

Dalam jurnal psikologi studi yang dilakukan oleh Elpidorou tahun 2014, kebosanan adalah sinyal emosional bahwa kita tidak melakukan apa yang ingin kita lakukan. Bosan berarti bahwa kita sedang tidak terlibat dalam sebuah situasi, baik menganggapnya tidak menantang atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Dengan begitu kebosanan mendorong kita untuk beralih ke tujuan atau proyek yang lebih memuaskan daripada yang sedang dilakukan saat ini.

5. Memengaruhi kemampuan menjaga fokus

Minat dalam melakukan aktivitas memudar? Ini bisa memengaruhi kemampuan untuk fokus dan perhatian. Kebosanan juga dekat dengan pelepasan diri dan kinerja yang buruk. Seseorang bisa merasakan bosan ketika kurang daya kognitif untuk fokus.

Maka dari itu, belajar menahan kebosanan atau mengembalikan fokus serta perhatian akan bagus untuk mengembangkan keterampilan pengendalian diri.

Nah, karena kebosanan itu tidak menyenangkan, bagaimana cara Anda mengembalikan motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas agar sesuai dengan yang diharapkan?