Mengatasi Gangguan Kesehatan dengan Buah, Apakah Bisa?
Ilustrasi buah. (Wikimedia Commons/Daderot)

Bagikan:

SURABAYA - Ada banyak cara mengatasi gangguan kesehatan, salah satunya adalah dengan buah-buahan. Cara tersebut dikenal dengan nama medikopomologi. Lalu, bagaimana cara mengatasi gangguan kesehatan dengan buah? 

Mengatasi Gangguan Kesehatan dengan Buah

Medikopomologi adalah seni memahami dan mengatasi penyakit serta gangguan kesehatan lewat buah. Secara umum medikopomologi yaitu mengonsumsi buah yang memiliki khasiat medik-terapeutik.

Dilansir Antara, Minggu, 31 Oktober, buah-buahan memiliki nilai gizi tinggi dan sehat dikonsumsi, terutama di masa pandemi COVID-19. Meskipun kini era pandemi telah berganti menjadi new normal, konsumsi buah-buahan tetap perlu, dengan tujuan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Kandungan dan Khasiat Buah

Banyak orang seringkali menyajikan beragam buah usai bersantap bersama keluarga, apakah itu anggur, apel, avokad, blewah, durian, kurma, lemon, pepaya, pisang, sirsak, dan tomat. Berbagai buah ini dapat disajikan sebagai salad, jus, es buah, es buah agar-agar, sup buah, asinan buah, fruit cocktail, smoothie, hingga infused water.

Buah-buahan itu memiliki kandungan sekaligus khasiat yang baik bagi kesehatan. Sebenarnya, apa saja kandungan dan khasiat buah-buahan itu? Mari kita pelajari satu per satu.

Anggur (Vitis vinivera)

Menurut USDA nutrient database, setiap 100 gram (3,5 oz) anggur ungu/hijau mengandung karbohidrat (18,1 gram), gula (15,48 gram), serat makanan (0,9 gram), lemak (0,16 gram), protein (0,72 gram), vitamin B1 (0,069 mg), B2 (0,07 mg), B3 (0,188 mg), B5 (0,05 mg), B6 (0,086 mg), B9 (2 ug), C (10,8 mg), E (0,19 mg), K (22 ug), fosfor (20 mg), kalium (191 mg), kalsium (10 mg), magnesium (7 mg), mangan (0,071 mg), natrium (3,02 mg), seng (0,07 mg), zat besi (0,36 mg).

Biji anggur memiliki kandungan flavonoid (4-5 persen), quercetin, dan myricetin. Flavonoid adalah senyawa fitokimia pemberi warna ungu pada anggur.

Selain lezat, anggur berkhasiat sebagai kemopreventif (pencegah penyakit-infeksi), berpotensi menyembuhkan kanker hati (hepatocarcinoma), mengatasi anemia, diabetes mellitus, hiperglikemia, keganasan kolorektal (usus besar dan anus), lepra, dan jaundice (kekuningan).

Apel (Malus domestica)

Apel dijumpai di lebih dari 20 negara di dunia, termasuk Indonesia. Apel hijau kaya akan vitamin A, vitamin C, polifenol, magnesium, fosfor, kalsium. Secara umum, apel mengandung kalium, zat besi, seng, antioksidan, fitokimia, serat, tannin, boron, flavonoid, quercetin, asam tartar.

Studi epidemiologi berhasil membuktikan apel efektif mengurangi risiko kanker tertentu, penyakit kardiovaskuler, obesitas, disfungsi paru-paru, asma, dan diabetes.

Avokad (Persea americana mill)

Tumbuhan asli Amerika Tengah ini berkhasiat mengatasi problematika kesehatan, misalnya menorrhagia (perdarahan abnormal saat haid), hipertensi, sakit perut, bronkitis, diare, diabetes. Avokad mengandung peptone,b-galactoside, asam abscisic glikosilasi, alkaloid, selulose, poligalaktourease, poliuronoid, sitokrom P-450, dan minyak volatile.

Blewah (Cucumis melo var. Cantalupensis L)

Blewah mengandung air (>90%), serat (0,9 g/100 gram), provitamin A atau beta karoten (2029 mg/100 gram), vitamin C (36,7 mg/100 gram), kalium (267 mg/100 gram), flavonoid, polifenol, asam malonat, saponin.

Blewah berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh, menurunkan tekanan darah, menguatkan fungsi ginjal dan limpa. Menurut riset, mengonsumsi beta karoten 50mg/hari mengurangi risiko menderita penyakit jantung.

Dengan segudang manfaat buah-buahan di atas, tentu semuanya sangat sehat untuk dikonsumsi demi menjaga ketahanan tubuh dan menghindari penyakit terutama di tengah pandemi COVID-19.