Bagikan:

JAKARTA – Petinju asal Puerto Rico, Oscar Collazo, kembali menunjukkan dominasinya di ring tinju dunia setelah meraih kemenangan knockout (KO) atas Edwin Cano Hernandez dalam duel perebutan gelar juara dunia kelas minimum versi World Boxing Association (WBA) dan World Boxing Organization (WBO), Minggu 30 Maret.

Bertarung di Poliforum Beniro Juarez, Cancun, Meksiko, Collazo tidak memberikan kesempatan bagi lawannya untuk berkembang, menuntaskan laga dengan kemenangan KO pada ronde kelima.

Sejak bel ronde pertama dibunyikan, Collazo langsung tampil agresif dengan mengandalkan jab tajam dan kombinasi hook yang mempersulit Cano untuk mengembangkan permainan.

Sebagai juara bertahan, Collazo menunjukkan mengapa ia dianggap sebagai salah satu petinju terbaik di divisi 105 pound saat ini. Kecepatan tangan dan akurasi pukulannya menjadi senjata utama dalam mendikte pertarungan.

Cano, yang tampil di hadapan pendukung tuan rumah, sempat memberikan perlawanan sengit. Namun, perbedaan kelas terlihat jelas ketika petinju Meksiko itu kesulitan menandingi kecepatan dan teknik superior Collazo.

Puncak dominasi terjadi di ronde kelima, ketika Collazo melancarkan kombinasi pukulan keras yang membuat Cano jatuh ke kanvas. Wasit mulai menghitung, dan meskipun Cano mencoba bangkit, ia tidak mampu melanjutkan pertarungan, membuat Collazo menang dengan KO yang mengesankan.

Kemenangan ini membuat rekor Oscar Collazo menjadi 12 kemenangan, dengan sembilan di antaranya berakhir dengan KO. Petinju berusia 27 tahun ini semakin mengukuhkan dirinya sebagai bintang tinju baru dari Puerto Rico yang siap menantang lawan-lawan tangguh lainnya di kelas minimum.

“Saya menunjukkan kekuatan dan fisik,” kata Collazo setelah kemenangan tersebut. “[Saya tahu saya sudah menguasainya] sejak ronde keempat ketika saya mulai menyerang tubuh dan memberikan pukulan bagus ke kepala. Saya sudah cukup baik. Ini pertarungan ke-12 saya. Masih banyak yang harus saya pelajari. Saya telah melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat. Saya memberi nilai diri saya C-minus. Masih banyak yang harus dipelajari,” ujarnya dikutip dari RingMagazine.

Collazo menyatakan bahwa ia ingin kembali bertarung pada bulan Juni untuk sebuah pertarungan di kampung halamannya di Puerto Rico.

“Pernyataan ini untuk semua orang yang tidak tahu apa yang bisa dilakukan kelas berat ringan,” kata Collazo. “Kami membuatnya terjadi. Kami ingin uang itu. Kami datang untuk tinggal.”

Bagi Edwin Cano Hernandez, kekalahan ini membuat rekornya menjadi 13 kemenangan (4 KO), 3 kekalahan, dan 1 hasil imbang. Meski harus menelan kekalahan di hadapan publiknya sendiri, Cano tetap menunjukkan kegigihannya melawan petinju yang lebih berpengalaman.

Dengan kemenangan ini, Collazo kini menatap pertarungan berikutnya dengan penuh percaya diri. Sang juara bertahan diperkirakan akan mendapatkan tantangan baru dari petinju-petinju top di kelas 105 pound dalam waktu dekat.