<i>Football is Coming (to) Rome</i>, Italia Juara Euro 2020 Usai Gebuk Inggris Lewat Adu Penalti
Tim nasional Italia juara Euro 2020 (Twitter @euro2020)

Bagikan:

JAKARTA - Italia sukses membawa pulang trofi Henri Delaunay usai mengalahkan Inggris dalam adu penalti 3-2 (1-1) di Stadion Wembley, Senin, 12 Juli dini hari.

Italia yang tertinggal akibat gol pemecah rekor Luke Shaw akhirnya memetik buah kerja keras mereka saat Leonardo Bonucci menyamakan kedudukan pada menit ke-67 memanfaatkan situasi sepak pojok.

Dengan skor imbang di waktu normal, ini jadi final Euro ketujuh yang harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu setelah 1960, 1968, 1976, 1996, 2000 dan 2016.

Statistik laman resmi UEFA mencatat, dilansir Antara, Italia tampil mendominasi sedikitnya 63 persen penguasaan bola sepanjang waktu normal, tetapi sentuhan akhir mereka di lini depan tidak cukup efisien untuk meraih kemenangan saat peluit tanda babak kedua berakhir.

Italia juga unggul agresivitas dengan melepaskan 15 percobaan tembakan yang empat di antaranya memaksa kiper Jordan Pickford melakukan penyelamatan.

Sebaliknya tuan rumah, di luar gol cepat Shaw, relatif kesulitan menciptakan serangan berbahaya dan hanya membukukan empat percobaan tembakan saja sepanjang waktu normal.

Shaw membawa Inggris memimpin lewat golnya pada menit pertama dan 57 detik, yang memecahkan rekor gol tercepat final Euro, memanfaatkan umpan silang kiriman Kieran Trippier untuk memperdaya kiper Gianluigi Donnarumma.

Namun sejak itu, Inggris lebih banyak berada di bawah tekanan Italia yang sayangnya juga gagal menyamakan kedudukan hingga turun minum setelah peluang bagus tembakan Ciro Immobile bisa dihadang John Stones dan sambaran bola muntah dari jarak jauh Marco Verratti mudah saja dijinakkan Pickford.

Publik Wembley berteriak menuntut hadiah tendangan penalti ketika Raheem Sterling jatuh di depan gawang Italia, di bawah tekanan Bonucci dan Giorgio Chiellini, tapi wasit Bjorn Kuipers mengabaikannya.

Sejak Roberto Mancini memasukkan Domenico Berardi dan Bryan Cristante, membuat Federico Chiesa pindah beroperasi ke sayap kiri, permainan Italia tampak semakin berbahaya.

Hingga akhirnya pada menit ke-67, kemelut di muka gawang Inggris hasil situasi sepak pojok berhasil diakhiri oleh Bonucci untuk membawa Italia menyamakan kedudukan.

Gareth Southgate menanggalkan skema tiga bek dan memasukkan Bukayo Saka menggantikan Trippier serta menarik keluar Declan Rice digantikan Jordan Henderson yang kini bertugas melapisi bek-bek sayap Inggris.

Inggris sempat punya peluang ketika Saka nyaris lolos dalam situasi serangan balik, tapi talenta Arsenal itu ditarik jatuh Chiellini di dekat garis tengah membuat kapten Italia diganjar kartu kuning.

Insiden itu menutup enam menit injury time yang mengakhiri babak kedua masih dengan kedudukan imbang 1-1.

Dalam 2x15 menit babak tambahan skor imbang tak beranjak, pemenang pun ditentukan lewat drama adu penalti.

Ketika eksekusi penalti Bukayo Saka selaku algojo kelima Inggris dimentahkan oleh Donnarumma, Italia mengunci gelar juara Euro kedua mereka setelah 1968. Inggris pun gagal meraih trofi Euro pertama mereka dalam penampilan final perdana di turnamen tersebut.

Gli Azzurri berhasil mewujudkan slogan perlawanan atas Harry Kane dkk: Football is coming (to) Rome!