Tesla Siap Produksi Mobil Listrik Murah, Mulai Produksi Tahun 2025
Tahap produksi Cybertruck. (Dok. X/@Tesla)

Bagikan:

JAKARTA - Kabar Tesla bersiap mengembangkan "Model 2", mobil listrik yang lebih kecil dengan harga terjangkau kian menguat.

Model 2 ini kemungkinan akan menjadi salah satu mobil listrik termurah yang beredar, bahkan diprediksi harganya di bawah Rp460 juta. Jika ini terwujud bisa saja menembus rekor penjualan sebuah mobil listrik mengingat nama besar Tesla. 

CEO Tesla, Elon Musk, telah mengonfirmasinya kepada Reuters, 25 Januari dengan mengumumkan rencana produksi Model 2 akan dimulai pada paruh kedua tahun 2025. Mobil ini rencananya akan diproduksi di pabrik baru di Meksiko dan Amerika Serikat.

Model 2 merupakan bagian dari dua kendaraan listrik baru yang sedang dikembangkan Tesla. Kendaraan lainnya diyakini sebagai taksi otonom atau robotaxi berbasis teknologi terbaru. 

Musk juga berambisi kedua model ini bisa terjual hingga lima juta unit per tahun setelah produksi berjalan lancar.

Tim Tesla disebut tengah berusaha keras memangkas biaya pembuatan Model 2 dengan target menurunkan setengah dari biaya komponen utama. Mereka juga akan menggunakan teknologi baterai dan drivetrain terbaru untuk memastikan jangkauan yang cukup jauh dengan harga yang lebih terjangkau.

Model 2 diperkirakan akan memiliki desain hatchback mirip Model 3 dan Model Y namun dengan ukuran yang lebih kompak. 

Sementara, dilansir dari Carmagazine, 26 Januari, Lars Moravy, Wakil Presiden Teknik Kendaraan Tesla, menjelaskan inovasi proses produksi untuk Model 2 dengan sistem baru ini memungkinkan pengerjaan beberapa bagian mobil secara bersamaan, sehingga lebih cepat dan efisien. Alhasil, biaya produksi bisa ditekan hingga 50 persen.

Kehadiran Model 2 tentunya menambah panas persaingan pasar mobil listrik dunia, terutama di segmen mobil listrik murah. Tesla juga mengungkapkan bahwa mereka akan mendesain sendiri 100 persen komponen pengontrol pada platform generasi berikutnya, termasuk powertrain yang lebih murah, efisien, dan mengurangi ketergantungan pada material langka.