<i>State of Cybersecurity ASEAN 2023</i>: 90 Persen Perusahaan di Asia Pasifik Yakin dengan Sistem Keamanannya
Steven Scheurmann, Regional Vice President untuk ASEAN di Palo Alto Networks (foto: Dinda Buana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pada Senin, 18 September, perusahaan keamanan siber global Palo Alto Network membagikan laporan State of Cybersecurity ASEAN 2023, tentang tren keamanan siber yang terjadi di kawasan Asia Pasifik.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa ada sekitar 90 persen perusahaan di kawasan tersebut merasa yakin langkah keamanan yang mereka lakukan dapat melindungi diri dari ancaman siber di luar sana.

Sedangkan untuk Indonesia sendiri, terdapat 93 persen organisasi yang merasa sudah cukup yakin dengan langkah keamanan siber yang telah mereka terapkan saat ini.

"Keyakinan para perusahaan terhadap langkah-langkah pertahanan keamanan siber yang mereka lakukan menunjukkan bahwa, perusahaan telah dan akan terus ketahanan terhadap berbagai macam ancaman siber yang semakin berkembang," kata Steven Scheurmann, Regional Vice President untuk ASEAN di Palo Alto Networks kepada media, dalam media briefing di Jakarta.

Di sisi lain, Steven menambahkan bahwa keyakinan tersebut perlu disertai dengan kewaspadaan. Pendekatan proaktif terhadap keamanan siber sangatlah dibutuhkan saat ini, sehingga membutuhkan peran aktif dari semua pihak di dalam organisasi.

Meski demikian, masih ada setidaknya tiga tantangan yang dihadapi organisasi dan perusahaan di kawasan tersebut, di antaranya adalah peningkatan risiko keamanan dari perangkat IoT yang tidak terpantau (60 persen), peningkatan transaksi digital dengan pemasok pihak ketiga (47 persen), dan risiko dari perangkat pribadi dan jaringan internet rumah yang mengakses jaringan perusahaan (47 persen).

Mengingat tantangan yang ada, masalah keamanan siber masih menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Tercatat lebih dari 53 persen dari perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa keamanan siber menjadi topik yang kerap dibahas di tingkat dewan direksi setiap kuartal. 

Hal tersebut menjadi alasan bagi 63 persen organisasi di Indonesia untuk meningkatkan anggaran mereka yang dialokasikan untuk keamanan siber pada tahun 2023. 

Sebanyak 75 persen perusahaan di Indonesia mengalokasikan anggaran mereka di sektor tersebut, yang memposisikan Indonesia sebagai yang tertinggi di kawasan Asia Pasifik.