Gempa Bumi di Jember Sebabkan Belasan Rumah Rusak, Pendataan Masih Dilakukan
Rumah rusak akibat gempa di Kabupaten Jember pada Kamis pagi. (ANTARA-HO-BPBD Jember)

Bagikan:

SURABAYA - Gempa bumi yang mengguncang Jawa Timur menyebabkan kerusakan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Gempa yang terjadi pada Kamis, 16 Desember pukul 06.01 WIB itu bermagnitudo 5,1 dan menyebabkan belasan rumah warga rusak.

Gempa Bumi Sebabkan Rumah Warga Rusak

BMKG mengatakan bahwa gempa itu memiliki parameter update bermagnitudo 5,0 dengan episenter pada koordinat 8,55 derajat LS ; 113,48 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah Barat Daya Kota Jember pada kedalaman 26 kilometer.

"Beberapa rumah dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga sedang di beberapa kecamatan, namun kami terus melakukan pendataan," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo saat dihubungi per telepon di Jember.

Saat ini data hanya bersumber pada laporan warga dan relawan yang turun ke lokasi bencana gempa bumi. Mereka mendata rumah warga yang mengalami kerusakan.

"Gempa itu menyebabkan belasan rumah warga rusak ringan hingga sedang di beberapa kecamatan, yakni di Kecamatan Ambulu, Tempurejo, Silo, Puger, dan Kecamatan Wuluhan," katanya.

Sejumlah Kecamatan Terdampak Gempa Bumi

Berdasarkan data BPBD Jember pada Kamis pukul 08.30 WIB tercatat kerusakan akibat gempa di Kecamatan Ambulu, yakni di Desa Ambulu satu rumah, Desa Sumberejo dua rumah, satu rumah di Desa Andongsari dan Desa Sabrang, serta satu pondok pesantren juga mengalami kerusakan.

Di Kecamatan Tempurejo tercatat satu rumah rusak di Desa Wonosari, satu rumah di Desa Pondokrejo, dan satu rumah di Desa Curahnongko, sedangkan di Kecamatan Silo terpantau kerusakan satu rumah di Desa Sidomulyo.

Di Kecamatan Puger, satu rumah rusak sedang di Desa Jambearum dan di Kecamatan Wuluhan juga tercatat satu rumah rusak di Desa Dukuh Dempok.

"Total sementara rumah rusak akibat gempa sebanyak 12 rumah dengan rincian delapan rumah rusak ringan dan empat rumah rusak sedang, serta satu pondok pesantren rusak ringan," katanya.

Pendataan Masih Dilakukan

Heru mengatakan data tersebut kemungkinan akan berubah karena pendataan masih dilakukan oleh relawan BPBD Jember yang sudah turun ke sejumlah lokasi.

"Kami imbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, karena kami akan menyampaikan informasi dengan benar dari BMKG," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.