SURABAYA - Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,56 persen pada periode Januari 2022 dengan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,26.
Penyebab Inflasi Awal Tahun 2022
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, inflasi disebabkan karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, utamanya oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,17 persen.
BACA JUGA:
-
| EKONOMI
BPS Sebut Daging Ayam Ras hingga Pepaya Sumbang Inflasi pada April 2021
03 Mei 2021, 12:14
“Untuk kelompok ini, komoditas penyumbang terbesar itu berasal dari daging ayam ras yang memberikan andil 0,07 persen. Kemudian diikuti oleh ikan segar 0,06 persen dan beras 0,03 persen,” katanya saat menggelar konferensi pers secara daring pada Senin, 2 Februari.
Ia menambahkan, kelompok penyumbang inflasi selanjutnya adalah pakaian dan alas kaki sebesar 0,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,51 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,79 persen.
“Tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 2,18 persen,” tuturnya.
Harga Minyak Picu Inflasi
Margo juga mengatakan bahwa kenaikan harga minyak goreng yang terjadi pada awal tahun ini justru tak menyumbang inflasi yang cukup signifikan karena hanya sebatas 0,01 persen.
“Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,53 persen dan terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,02 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 0,66 persen dan terendah terjadi di Jayapura sebesar 0,04 persen,” tutur Margo.
Artikel ini telah tayang dengan judul Bukan Minyak Goreng, Inflasi Januari 0,56 Persen Dipicu Harga Daging Ayam Ras.
Selain terkait inflasi, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.