Survei Politik: PDIP dan Gerindra Mengekor PKB di Jatim, Direktur ARCI Puji Gerindra di Bawah Kepemimpinan Anwar Sadad
Ilustrasi PDIP (DOK ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Berdasarkan survei politik yang dilakukan oleh Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI), PDI Perjuangan dan Gerindra mengekor posisi PKM di Jawa Timur. Kedua partai tersebut disebut mampu mengancam dominasi PKM di Jatim.

"Kalau Pemilu dilakukan saat ini, PKB masih teratas dengan elektabilitas 19,9 persen," jelas Direktur ARCI Baihaki Sirajt saat paparan hasil survei di Surabaya, Kamis (12/5/2022).

Hasil Survei Politik

Berada di posisi setelah PKB adalah PDI Perjuangan dengan elektabilitasnya mencapai 16,2 persen. Selanjutnya posisi Partai Gerindra sebesar 14,9 persen.

Ia menilai, faktor utama PKM ada di peringkat atas adalah kedekatan partai tersebut dengan Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur.

Akan tetapi, Baihaki menggarisbawahi posisi Gerindra meski berada di peringkat tiga, namun disebutnya bisa naik sewaktu-waktu.

"Gerindra ini luar biasa sosialisasinya saat ini. Apalagi di bawah pimpinan Anwar Sadad sebagai ketua yang masif turun ke lapangan," ucap dia.

"Bahkan, catatan lainnya juga sering mendapat porsi pemberitaan di berbagai media di Jatim," kata dia menambahkan.

Ia menjelaskan, Gerindra bertarung ketat dengan PKB di wilayah Tapal Kuda karena di kawasan kedua partai politik berebut basis NU.

Sementara itu, Surveilans ARCI dilakukan pada 11-25 April 2022 di 38 Kabupaten/Kota Jatim dengan jumlah responden proporsional.

Hasil Survei ARCI

Survei ini menggunakan mutistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang, margin of error sebesar tiga persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Populasi survei adalah warga Jatim yang sudah punya hak pilih dalam pemilihan umum, berusia 17 tahun atau lebih atau telah menikah.

Berikut hasil survei ARCI terkait elektabilitas parpol di Jatim:

  1. PKB, 19,9 persen
  2. PDI Perjuangan, 16,2 persen
  3. Gerindra, 14,9 persen
  4. Golkar, 10,1 persen
  5. Demokrat, 7,6 persen
  6. NasDem, 6,9 persen
  7. PPP, 5,5 persen
  8. PAN, 3,2 persen
  9. PKS, 2,7 persen
  10. Perindo, 1,9 persen
  11. Hanura, 1,4 persen
  12. PSI, 0,5 persen
  13. Berkarya, 0,25 persen
  14. Tidak diketahui, 8,95 persen.