Hepatitis Akut di Indonesia Capai 18 Kasus, Salah Satunya di Jawa Timur
Ilustrasi penyakit (pixabay)

Bagikan:

SURABAYA - Kasus hepatitis akut misterius di Indonesia mencapai belasan. Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta Mohammad Syahril mengungkapkan, saat ini sudah ada 18 kasus yang dikonfirmasi memiliki gejala hepatitis akut misterius di Indonesia.

Sebaran Hepatitis Akut di Indonesia

Adapun 18 kasus tersebut tersebar di beberapa wilayah yakni di Sumatera Utara 1 kasus, Sumatera Barat 1 kasus, Kepulauan Bangka Belitung 1 kasus, DKI Jakarta 12 kasus, Jawa Barat 1 kasus, Jawa Timur 1 kasus, dan Kalimantan Timur 1 kasus.

"Ada 18 kasus yang bergejala yang disebut dengan acute hepatitis of unknown etiology atau hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya," jelas Syahril konferensi pers virtual, Jumat, 13 Mei.

Dari 18 kasus, 8 di antaranya berjenis kelamin perempuan, sedangkan 9 pasien adalah laki-laki, 1 sisanya masih dalam proses verifikasi.

Terkait rentang usia, pasien didominasi anak-anak, yakni usia 0-4 tahun sebanyak 4 orang, usia 5-9 tahun sebanyak 6 orang, usia 10-14 tahun sebanyak 4 orang, dan usia 15-20 tahun sebanyak 4 orang.

"Kemudian dari 18 ini, pasien yang meninggal ada 7 orang, dan masih hidup 11 orang," ujar Syahril.

Mengenal Hepatitis Akut

Syahril menuturkan, gejala yang paling banyak terjadi pada 18 orang ini antara lain; demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, perut nyeri, nyeri sendi, mata dan kulit kuning, gatal, urin keruh seperti teh, dan perubahan warna feses.

Sebagai informasi, fenomena hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya menjadi sorotan dunia setelah Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022. WHO menerima laporan 169 kasus di 12 negara, termasuk Indonesia.

Hepatitis akut merupakan peradangan pada hati yang terjadi secara mendadak dan dapat cepat memburuk.

Gejala umum dari hepatitis yakni, nyeri perut, kuning, diare, muntah-muntah, perubahan warna urine, feses berwarna pucat, demam tinggi atau riwayat demam, serta ditandai dengan peningkatan kadar enzim hati.