Kecelakaan Bus Ardiansyah: Walkot Surabaya Eri Cahyadi Kirim Tim Medis untuk Bantu Perawatan Korban
Walkot Surabaya Eri Cahyadi kunjungi korban kecelakaan bus Ardiansyah di sejumlah rumah sakit di Kota Mojokerto, Senin (21/5/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Bagikan:

SURABAYA - Insiden kecelakaan bus Ardiansyah mendapat perhatian Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur. Bahkan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengirim tim medis untuk membantu menangani korban kecelakaan yang terjadi di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo).

Diketahui korban kecelakaan dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Mojokerto, Jatim.

"Para tenaga medis yang dikirim diharapkan bisa membantu memberikan keputusan tindak lanjut mengenai keadaan para korban kecelakaan," ucap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi para korban kecelakaan di sejumlah rumah sakit di Kota Mojokerto dilansir Antara, Senin, 16 Mei.

Korban Kecelakaan Bus Ardiansyah Dipindahkan

Eri Cahyadi mengatakan bahwa pihaknya berenacana memindahkan pasien untuk dilakukan perawatan intensif di RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Kota Surabaya.

"Jika memungkinkan, kami ingin melakukan perawatan di Kota Surabaya untuk membantu keluarga korban agar lebih tenang dan memulihkan psikis korban serta keluarga," ujar dia.

Selain kedua alasan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan rencana pemindahan pasien tersebut untuk mempermudah langkah Pemkot Surabaya untuk melakukan pengontrolan keadaan korban.

Diharapkan Keputusan Terbaik

Oleh karena itu, lanjut dia, Direktur RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) diharapkan bisa memberikan keputusan terbaik bersama para direktur rumah sakit yang menangani para korban kecelakaan. "Insya Allah juga didampingi oleh Jasa Raharja dan Plt BPBD Kota Surabaya untuk koordinasi," katanya.

Eri tidak menampik jika harus melihat rekam medis para korban terlebih dahulu, apakah bisa memindahkan perawatan ke Kota Surabaya atau harus melakukan perawatan di sejumlah rumah sakit Mojokerto dan Gresik lebih lanjut.

Sebab, kata dia, banyak keluarga korban yang berharap bisa membawa pulang ke Kota Surabaya untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.

"Jadi, kami tidak ingin ada korban yang membutuhkan perawatan intensif malah dipindahkan. Oleh karena itu, kami melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak rumah sakit dan Jasa Raharja, bagaimana tindak lanjut pengobatannya," kata dia.

Hasil Koordinasi Lebih Lanjut

Untuk hasil koordinasi lebih lanjut, Wali Kota Eri menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada para tenaga medis, apakah memungkinkan untuk memindahkan para korban kecelakaan ke Kota Surabaya atau tetap menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Mojokerto dan Gresik.

"Nanti para dokter saja yang menyampaikan hasil keputusannya agar kami bisa mengambil tindakan atau langkah lanjut mengenai perawatan yang terbaik untuk para korban," kata dia.

Insiden Kecelakaan

Bus Ardiansyah Nopol S 7322 UW yang mengangkut 25 orang dari Yogyakarta ke Surabaya tiba-tiba menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Sumo pada Senin pagi.

Para korban kecelakaan bus dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berbeda untuk mempercepat proses penanganan. Ada beberapa rumah sakit yang merawat korban selamat dan meninggal dunia, seperti RS Citra Medika, RS Emma, RSUD Wahidin Mojokerto, dan RSUD R.A. Basoeni.