Dianggap Misterius Namun Kerap Diremehkan, Catat Manfaat Menguap pada Manusia
Ilustrasi menguap saat stres (iStockphoto)

Bagikan:

SURABAYA - Tiap orang pasti pernah menguap. Tak hanya dialami oleh manusia, hewan peliharaan juga mengalaminya. Menguap kerap dianggap misterius namun sering diremehkan. Padahal, manfaat menguap pada manusia juga penting untuk diketahui.

Manfaat Menguap

Mengutip ulasan Dustin W. Ballard, MD., MBE., seorang dokter klinis dan peneliti, ada tiga manfaat dari menguap yang sering dialami. 

Pertama, Apolo Ohno percaya bahwa menguap dapat meningkatkan kerja atletik. Katanya pada Yahoo Sports, “(menguap) membuat oksigen masuk dan saraf keluar.”

Jelas Ballard, itu tak sepenuhnya benar. Sejauh penelusuran klinis, menguap tidak meningkatkan kadar oksigen secara keseluruhan. Pendapat lain dari Tyler Huston, sebagai seorang perawat, paramedik dan spesialis pernapasan, mengatakan bahwa Ohno menderita asma. Sebagai seorang atlet, ia membutuhkan latihan pernapasan.

Bantu Pelepasan Karbon

Ada tingkat pelepasan CO2 yang bermanfaat secara langsung yang bisa dicapai dengan tiga siklus pernapasan besar. Artinya, menguap bisa jadi membantu tingkat pelepasan karbon dioksida bagi penderita asma.

Kedua, berdasarkan studi pemindaian otak, menguap meningkatkan aktivitas area kecil otak yang disebut precuneus. Area ini memainkan peran penting dalam orientasi spasial, memori, dan kesadaran.

Meningkatkan Fokus

Melansir Psychology Today, Selasa, 2 Agustus, menguap mungkin membantu meningkatkan fokus dan perhatian.

Pendapat tersebut didukung oleh ahli saraf dan penulis Dr. Andrew Newberg. Bahkan ketika tidak lelah pun, kita menguap. Nasihat Newberg, menguaplah sebanyak mungkin dalam sehari. Ketika Anda bangun, di tempat kerja, hingga bersiap tidur. Termasuk ketika Anda merasa marah, cemas, atau stres.

Fungsi Sosial

Manfaat ketiga dari menguap berkaitan dengan fungsi sosial. Mungkin secara sosial peru menghindari menguap, tetapi tergantung situasinya. Dalam momen penting, seperti rapat, tidak mungkin Anda melepas kewaspadaan untuk menguap. Ini berarti, tahan sebentar agar tak menular ke rekan lain dalam satu ruangan.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Animal Cognition tahun 2021, efek kewaspadaan menguap ditunjukkan. Peserta yang menyaksikan menguap lebih mungkin mendeteksi ancaman penular daripada yang tidak. Menguap bukan penyakit menular, tetapi dapat mempengaruhi harmoni dalam ruangan.

Tanda Lelah

Ketika satu orang menguap, artinya berkemungkinan orang yang lain juga akan menguap. Bahkan jika merujuk pada pendapat sebelumnya, menguap bisa jadi tanda lelah, stres, cemas.

Normalnya, menguap berlansung selama 5-10 detik. Menguap yang tidak normal, dikaitkan dengan tumor pituitari, gejala migraine parah, depresi klinis, dan stroke berat.