Wisata Pecinan Kya-Kya di Surabaya Diresmikan 17 Agustus Nanti, Nantinya Masyarakat Bisa Nikmati Musik ala China
Wisata Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Antara)

Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya akan segera meresmikan Wisata Pecinan Kya-kya. Peresmian Wisata Pecinan Kya-Kya di Surabaya akan digelar pada pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI.

Wisata Pecinan Kya-Kya di Surabaya

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudporapar) Surabaya Wiwiek Widayati di Surabaya, Rabu, menjelaskan bahwa wisata tersebut jadi pengembangan wisata kota tua di Kota Pahlawan.

"Bagian kecilnya yang ada di sana kami akan coba optimalkan, sehingga Agustus bisa buka," kata Wiwiek, dikutip dari Antara, Rabu 10 Agustus.

Jenis Hiburan

Ia juga menjelaskan bahwa sleain dilakukan penataan, kawasan Kya-Kya dilengkapi dengan berbagai kuliner khas Tionghoa. Selain itu ada pula hiburan seni dan budaya. Pertunjukan yang disiapkan ini dikemas dengan konsep ala pecinan.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga ada di posisi membuka destinasi yang bisa menjadi penunjang, antara lain ada rumah keluarga Abu Han.

Optimalisasi Kawasan Wisata

Sekarang ini, kata Wiwiek, Pemkot Surabaya tengah melakukan optimalisasi kawasan tersebut. Upaya itu dilakukan dengan mempercantik kawasan Kya-Kya dengan cat warna-warni, mural hingga eksterior penunjang.

"Sudah ada perubahan yang luar biasa. Tinggal kami lengkapi dengan pengecatan, mural dan sebagainya. Hari ini proses mural dan pengecatan," ujar dia.

Hubungkan Jalan Karet-Jalan Gula

Selain mempercantik Kya-Kya, kata dia, Pemkot Surabaya juga menghubungkannya dengan kawasan Kota Tua di Jalan Karet dan Jalan Gula. Konsep destinasi wisata itu dilakukan agar lebih menarik, sehingga memantik wisatawan untuk datang.

"Ketika Kya-Kya dibuka, warga bisa berjalan ke Jalan Karet-Jalan Gula. Itu yang coba kami hubungkan," kata dia.

Musik ala China

Selain menambah eksterior yang membuat kawasan Kya-Kya menjadi lebih ikonik, kata dia, pemkot juga bakal melengkapinya dengan transportasi becak untuk melayani wisatawan. Dengan menumpang becak, pengunjung dapat menikmati rute wisata malam di kawasan Kya-Kya hingga Kota Tua.

"Nanti ada becak yang bisa melayani rute wisata di Kya-Kya itu. Jadi, selain kuliner yang bisa dinikmati di sepanjang jalan, juga ada kesenian yang kita tampilkan. Misalnya, Barongsai, Liang-Liong dan musik ala China," ujar Wiwiek.