SURABAYA - Dalam parenting, ibu harus bisa mempersiapkan segala sesuatu sebelum memberikan ASI untuk buah hati, mulai dari pola hidup sehat hingga cara memberi ASI yang baik.
Cara Memberi ASI yang Baik
Dikutip dari ANTARA, Rabu, 10 Agustus, dokter spesialis anak dr. Dimple Gobind Nagrani, Sp.A menjelaskan bahwa posisi menyusui yang benar dan nyaman baik untuk ibu dan biah hati adalah salah satu cara memastikan kalori bayi tercukupi lewat ASI.
BACA JUGA:
Ibu harus memastikan bahwa tubuh bayi menghadap ke tubuh ibu dengan baik dalam satu garis lurus.
Posisi Dagu
Kemudian, carilah posisi di mana dagu bayi menempel di payudara ibu dan dada atau perut bayi menempel dengan perut ibu. Ketika menyusui, tangan ibu harus menyangga leher dan punggung bayi, tapi ini tidak berlaku bila bayi disusui dalam posisi tidur. Selain itu, pastikan bayi menyusu dengan posisi mulut terbuka lebar dan dari areola payudara, bukan puting.
Ada kalanya ibu harus memompa ASI untuk mengosongkan payudara. Dimple juga memberikan kiat-kiatnya, diantaranya adalah memakai kompres hangat sebelum memompa. Ibu pun harus dalam posisi yang nyaman saat ingin memompa asi. Sebelum proses dimulai, usahakan memijat payudara dan memompa kedua payudara.
Ukuran Cup dan Payudara
Urusan teknis yang harus diperhatikan adalah memastikan ukuran cup pompa pas dengan payudara. Soal waktu yang tepat untuk memompa ASI, ada sedikit perbedaan tergantung dari apakah ibu memang biasa memberikan ASI perah untuk bayi karena tidak bisa bersama dengan anak anak sepanjang waktu, atau ibu yang rutin menyusui secara langsung.
Bila ibu memberikan ASI perah, usahakan memompa payudara minimal enam sampai delapan kali sehari. Bila ibu menyusui secara langsung dan memompa ASI, pastikan jarak memompa sekitar 30-60 menit setelah bayi menyusui atau satu jam sebelum bayi menyusui.
ASI Ekslusif
Bayi membutuhkan ASI secara ekslusif hingga berusia enam bulan. Ketika sudah menginjak 6 bulan hingga 9 bulan, bayi butuh 70 persen ASI dan sisanya dipenuhi lewat makanan pendamping ASI.
Pada usia 9-12 bulan, persentase kebutuhannya bergeser menjadi 50:50, sementara asupan gizi yang dibutuhkan anak di atas 12 bulan berasal dari 30 persen ASI dan 70 persen MPASI.
Ukur Berat Badan
Untuk memonitor pertumbuhan anak di usia dini, setiap bulan orang tua dapat mengukur berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala menurut umur. Orangtua bisa mengukur sendiri ataupun dengan bantuan tenaga medis setiap cek secara berkala ke fasilitas kesehatan.
Jika pertumbuhan fisik anak kurang, orang tua wajib mengevaluasi bersama ahli untuk mengetahui apakah asupan makanan, kualitas nutrisi, dan asupan susunya cukup. Prioritas utama orangtua adalah memastikan bayi sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia.
Evaluasi Perkembangan Anak
Orang tua harus realistis mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan anak, jika setelah di evaluasi ternyata ASI kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari anak, maka perlu dilakukan upaya lain sebagai pendukung, seperti susu formula ataupun asupan MPASI sesuai hasil konsultasi dengan dokter.
Artikel ini telah tayang dengan judul Agar Kebutuhan Kalori Bayi Bisa Terpenuhi, Begini Cara Memberi ASI yang Tepat, Bunda.