Menurut Jubir Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, masyarakat nantinya akan mendapatkan SMS berisi undangan untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Hal tersebut sama seperti yang berlaku kepada para tenaga kesehatan (nakes).
"Sama halnya dengan vaksinasi pada tenaga kesehatan, masyarakat juga akan menerima undangan lewat SMS dan selanjutnya dapat melakukan registrasi sebelum menerima vaksinasi," papar Wiku dalam konferensi pers daring, Kamis, 4 Februari.
BACA JUGA:
Ia menambahkan, data yang digunakan berasal dari kerja sama sejumlah pihak, yaitu Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Koordinator Perekonomian, Kominfo, BPJS, dan Telkom.
"Untuk mekanisme vaksinasi masyarakat umum ini nantinya mengguanakan sistem satu data vaksinasi," tambahnya.
BACA JUGA:
Sasaran vaksinasi COVID-19
Rencanya, pemerintah akan melakukan vaksinasi terhadap 181,5 juta penduduk guna mewujudkan kekebalan komunal terhadap COVID-19.
Vaksinasi COVID-19 gelombang pertama dilaksanakan pada Januari sampai April 2021. Sasarannya adalah 1,3 juta petugas kesehatan yang ada di 34 provinsi; 17,4 juta petugas publik; dan 21,5 juta warga usia lanjut.
Vaksinasi gelombang kedua akan dilakukan pada April 2021 sampai Maret 2022. Target vaksinasinya berjumlah 63,9 juta warga yang berada di daerah dengan risiko penularan tinggi dan 77,4 juta anggota masyarakat lain dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Pemerintah sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari beberapa produsen vaksin, termasuk perusahaan farmasi Tiongkok, Sinovac; produsen vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax; perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca; serta perusahaan farmasi Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech.
Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!