Surabaya – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya akan memberlakukan sekolah tatap muka mulai Juni 2021 atau tahun ajaran baru mendatang. Sebagai langkah persiapan, sejumlah anggota DPRD memberikan beberapa saran sebelum masuk sekolah digelar.
Ketua Komisi B DPRD Surabaya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pansus LKPJ Walikota Surabaya Tahun Anggaran 2020, Luthfiyah, menjelaskan bahwa siswa yang nantinya masuk sekolah tak hanya harus menerapkan protokol kesehatan saja, namun juga harus diawasi secara ketat.
BACA JUGA:
"Mulai sekarang harus merancang secepatnya karena anak-anak sekolah yang masih kecil belum mengerti apa itu protokol kesehatan," katanya, dikutip dari Antara, Selasa.
Harus Ada Pengawasan saat Sekolah Tatap Muka Berlaku
Ia menilai meski anak-anak mulai biasa mengenakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan, namun saat bertemu dengan temannya mereka akan lupa.
Oleh karena itu, sambungnya, pihaknya berpesan harus ada pengawasan baik di dalam atau di luar sekolah. Seperti misal saat di dalam sekolah ada guru, sedangkan di luar kelas tentu tak ada pengawasan.
"Saat istrirahat sekolah itu harus ada pengawasan jangan sampai tidak ada, itu pesan saya," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Soepomo menyatakan kesiapannya untuk menghadapi penerapan sekolah tatap muka di wilayahnya. Bahkan, ia mengaku telah memberi dan koordinasi dengan Dipendik Jatim maupun Kemendikbud.
"Kami sudah siap dengan penerapan sekolah tatap muka. Namun, semua itu juga tergantung dari persetujuan dari wali murid," katanya.
Soepomo menilai harus ada pernyataan dari orang tua siswa terkait pemberlakuan sekolah tatap muka.
"Kalau mereka keberatan bisa minta sekolah dengan sistem daring dari rumah," jelasnya.
Soepomo mengatakan ada sekitar 5 ribu dari 7 ribu tenaga vaksin di Surabaya yang sudah menjalani vaksinasi. Sisanya akan diberikan vaksin pada akhir bulan April.
Selain terkait kebijakan sekolah tatap muka, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.