Sering Jadi Langganan Banjir, Drainase di Perumahan Dosen Untag Bakal Dikaji Ulang
Sejumlah warga perumahan dosen Untag Surabaya mengadu persoalan banjir di ruang Komisi C DPRD Surabaya (ANTARA/HO-DPRD Surabaya)

Bagikan:

Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, bakal mengkaji ulang sistem drainase yang ada di kawasan perumahan dosen Untag di Semolowaru, Sukolilo. Pasalnya kawasan tersebut sering tergenang banjir.

Kasi Pemeliharaan dan Pematusan Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pematusan Kota Surabaya Ahmad Edi, dilansir dari Antara, berharap hasil kajian nantinya mampu menentukan arah aliran air di sekitar kampus Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya.

"Kami berharap tidak muncul kembali genangan air," katanya, Rabu, 28 April.

Perumahan Dosen Untag Selalu Dihantui Banjir

Di tengah proses kajian sistem drainase tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Surabaya menempatkan pompa portabel di sekitar aliran sungai jembatan depan perumahan dosen Untag di Nginde Semolowaru. Dengan begitu saat genangan air muncul pompa akan mengalirkan air.

Mayoritas warga di perumahan tersebut sebenarnya hanya ingin lingkungannya tak digenangi air lagi.

Sebelumnya, perwakilan warga perumahan dosen Untag Semolowaru M. Soleh mengatakan bahwa karena adanya proyek "box culvert" di Jembatan Semolowaru, perumahan tersebut selalu digenangi banjir.

Oleh karenanya, warga berharap agar kajian Untag dan Pemkot Surabaya untuk mengatasi banjir bisa segera selesai, sehingga rumah mereka tak tergenang banjir terus menerus.

"Bahkan Komisi C minta jembatan di depan perumahan dosen Untag-Semolowaru yang berdiri 'box culvert' harus dibongkar. Kami sebagai warga sangat setuju," ujarnya lagi.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Aning Rahmawati sendiri mengakui bahwa apa yang dirasakan warga memang benar, di mana aliran air dari arah Barat atau Kampus Untag tak mampu mengalir ke Timur atau Semolowaru.

"Bisanya hanya mengalir ke arah Selatan, yaitu perumahan dosen Untag karena di bawah jembatan depan perumahan yang berfungsi sebagai jalan itu ada 'box culvert' besar yang menutupi aliran air," paparnya.

Untuk itu Komisi C merekomendasikan agar Untag bersama Pemkot Surabaya mengkaji drainase selama dua pekan ini. Pemkot Surabaya juga wajib memasang pompa portabel untuk mengatasi banjir di RW03 dan RW06 Kelurahan Semolowaru.

Selain terkait banjir di perumahan dosen Untag, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.